Kapolda Minta Pendukung Anies dan Ahok Tak Rayakan Berlebihan

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Kamis, 16 Feb 2017 01:51 WIB
Permintaan itu untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan saat proses penghitungan suara masih berlangsung hingga saat ini.
Permintaan itu untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan saat proses penghitungan suara masih berlangsung hingga saat ini. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polisi Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan, jika dirasa ada kecurangan dalam proses pemungutan suara, pasangan calon yang tidak terima dengan kekalahan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Permintaan itu untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan saat proses penghitungan suara masih berlangsung.

"Kami minta kepada yang paling bawah kalau nantinya memang hasil penghitungan suara demikian untuk bisa menerima kekalahan dengan lapang dada. Kalau tidak puas, silahkan salurkan kepada saluran hukum yang ada, ke MK. Itu imbauan dari kami," ujar Iriawan saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/2).

Dari hasil hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei dan media, pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, memperoleh suara unggul sementara, yaitu 40-44 persen. Sementara, Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengantongi suara 39-41 persen. 

Namun, pasangan nomor urut satu, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni jauh tertinggal dari dua pesaingnya.

Dari hasil suara sementara yang diperoleh, Ahok-Djarot dan Anies-Sandi diprediksi akan memasuki putaran kedua.

Iriawan menuturkan, jika Agus-Sylvi tidak mengajukan gugatan ke MK, maka putaran kedua Pilkada DKI akan berlangsung April 2017. Tetapi, jika terjadi gugatan dari pihak paslon nomor urut satu itu, maka akan berakhir pada Juni 2017.

Makanya, Iriawan meminta dua kandidat yang memiliki persentase tinggi untuk menghormati pasangan calon yang kalah. Ia menyarankan, dua paslon itu merayakan perolehan suara dengan berdzikir dan berdoa.

"Kepada yang persentase paling tinggi, kami minta jangan bereuforia berlebihan. Silahkan, dengan kepala posisi ditekuk untuk berdoa dan berdzikir," tuturnya.

Selain itu, Iriawan mengimbau, masyarakat untuk menunggu hasil perhitungan suara yang resmi dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta. Toh, hasil hitung cepat saat ini cuma bersifat informasi bagi masyarakat.

"Penghitungan suara masih berlangsung, namun beberapa media sudah menyampaikan beberapa hasil yang ada. Kami mengimbau bahwa penghitungan suara yang resmi akan dilakukan oleh KPU,” pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER