Pesan untuk KPU DKI di Balik Aksi 'Walk Out' Ahok-Djarot

CNN Indonesia
Minggu, 05 Mar 2017 19:08 WIB
Ahok-Djarot tak mau memperpanjang urusan walk out dalam rapat pleno KPU DKI. Mereka berharap KPU DKI bisa lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.
Ahok-Djarot berharap KPU DKI bisa lebih profesional dalam menjalankan tugasnya. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Basuki Tjahaja Purnama menepis kurangnya komunikasi dengan KPU DKI yang berujung aksi walk out saat dia menghadiri sidang pleno penetapan pasangan calon yang lolos putaran dua, kemarin.

Menurut Ahok, sapaan Basuki, dia dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat memenuhi undangan lebih cepat lima menit dari waktu yang telah ditentukan.

Kehadirannya pun mendapat sorotan banyak media, bahkan ditayangkan langsung oleh sejumlah stasiun televisi. Sehingga tidak ada alasan bagi KPU DKI tak mengetahui kedatangannya.

"Kami masuk dari lobi lho. Lobi utama, enggak ngumpet, Kompas TV live jam nya jelas," kata Ahok seperti dikutip detikcom, Minggu (5/3).
Anggota Tim pemenangan Ahok-Djarot, Ace Hasan Syadzili menyatakan pihaknya tak mau memperpanjang persoalan tersebut. Dia menyatakan, aksi walk out yang dilakukan oleh Ahok-Djarot adalah pesan agar KPU DKI bisa lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.
 
"Saya kira tidak perlu kita perpanjang, kami berikan pesan ke KPU harus profesional karena Pilkada DKI Jakarta dilihat publik," kata Ace Hasan.
 
Ahok-Djarot sebelumnya mengaku kecewa dengan sikap tidak profesional KPU DKI yang tak kunjung melangsungkan acara hingga satu jam berlalu dari waktu yang ditetapkan, yakni pukul 19.00 WIB.

"Mohon maaf, ada ketidakprofesionalan dari penyelenggara. Kami menghargai undangan KPUD, (tapi) kami tidak mengikuti acara malam hari ini," kata Djarot, kemarin.
Djarot meminta KPU DKI lebih disiplin dalam masalah waktu. Menurutnya, KPU DKI harus menghormati seluruh undangan yang telah hadir tepat waktu.

"Kalau undangan jam 19.00 WIB, paling lambat 19.15 harus sudah dimulai, ada atau tidak, lengkap atau tidak lengkap," kata Djarot.

Ketua KPU DKI Soemarno sementara itu menyatakan pihaknya tidak mengetahui Ahok telah berada di sekitar arena Rapat Pleno Pilkada DKI. Hingga waktu pelaksanaan yang dijadwalkan, KPU DKI hanya mengetahui pasangan calon nomor urut dua baru diwakili oleh Djarot.

"Jadi semestinya, beliau hadir di tempat yang sudah disediakan, tapi ternyata di ruangan lain. KPU tidak tahu. Kami juga menunggu, pokoknya ada kesalahpahaman, ini masalah kurang komunikasi saja," kata Soemarno.
Belakangan Soemarno meminta maaf karena telah terjadi miskomunikasi yang berakibat pada aksi walk out tersebut. Sumarno mengakui kekeliruan itu karena tidak ada staf KPU DKI yang memperhatikan kedatangan para paslon.

"Kami yang keliru, karena seharusnya memang ada staf yang bisa mendeteksi kehadiran calon," kata Sumarno.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER