Djarot Minta Warga Tak Berpikir Negatif Soal Program KJL

CNN Indonesia
Rabu, 22 Mar 2017 22:52 WIB
Djarot ingin program Kartu Jakarta Lansia bisa dibahas dalam penyusunan APBD 2017 dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Djarot meminta masyarakat tak berpikir negatif soal Kartu Jakarta Lansia. (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil gubernur petahana Djarot Saiful Hidayat mengatakan program Kartu Jakarta Lansia (KJL) sudah direncanakan sejak lama bersama Basuki Tjahaja Purnama. Namun rencana peluncuran program KJL baru disosialisasikan saat kampanye. Dia pun meminta masyarakat tak berpikir negatif soal itu.

Pernyataan itu diutarakan Djarot karena sebelumnya warga di Cempaka Putih, Jakarta Timur, mengkritik program KJL yang baru digaungkan saat kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Enggak apa-apa dong (baru sosialisasi program KJL), terserah kami dong. Ini program sudah kami bicarakan sejak lama kok," kata Djarot di Jakarta Utara, Rabu (22/3).

Djarot menjelaskan saat ini Pemprov dan DPRD DKI Jakarta sedang dalam tahap penyusunan APBD 2017 dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Oleh karena itu, ia ingin agar program KJL bisa ikut dibahas.

"Ini bisa kami programkan sejak sekarang. Kalau memang program KJL ini bagus kami uji coba dulu. Jadi nanti bisa diajukan melalui APBD-P. Itu alasannya jadi jangan berpikir negatif dulu," ucapnya.

Alasan lain menurutnya, program KJL tersebut juga sesuai dengan visi dan misi Ahok-Djarot, yang ingin fokus pada pembangunan manusia. Dalam dua tahun ke depan, Djarot menargetkan bisa menaikkan IPM di Jakarta menjadi 80 dari sebelumnya 78,99 pada 2015 berdasarkan data Badan Pusat Statistik.

"Salah satu ukuran dari indeks pembangunan manusia adalah usia harapan hidup yang tinggi, kalau orang usia harapan hidupnya tinggi artinya dia sehat. Makanya kami ingin luncurkan KJL," ujar Djarot.

Ketika disinggung mengenai program lansia yang juga dimiliki oleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Djarot tidak ingin terlalu mempersalahkannya. Menurutnya memiliki program yang sama adalah hal yang wajar.

"Mencontoh kan gampang, nyontek kan gampang. Enggak apa-apa sah-sah saja itu," kata Djarot.

"KJP dikasih plus, nanti program KJL jadi KJL plus paling gampang kan gitu. Enggak apa-apa biar nanti masyarakat yang akan menilai dan merasakan baiknya bagaimana," tambahnya.

Ahok-Djarot berjanji akan memberikan bantuan kepada lansia dengan memberikan subsidi sebesar 600 ribu per bulan. Sedangkan dalam program Anies-Sandi, mereka berjanji akan memberikan subsidi sebesar 300 ribu per bulan dan mengutamakan layanan kesehatan bagi para lansia.

Rencanya kartu tersebut akan diusulkan ke DPRD pada April mendatang, saat Ahok-Djarot kembali aktif di Balai Kota usai kampanye putaran kedua.

"Insya Allah besok April kami ajukan, jadi Mei mudah-mudahan sudah bisa dilaksanakan," kata Djarot.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER