Duel Debat Pemungkas, Anies Andalkan Kata Keberpihakan

CNN Indonesia
Kamis, 13 Apr 2017 11:14 WIB
Calon gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan kerap mengulang penggunaan kata keberpihakan dalam setiap menjawab pertanyaan atau memaparkan programnya.
Calon gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan kerap mengulang penggunaan kata keberpihakan dalam setiap menjawab pertanyaan atau memaparkan programnya. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu pekan menjelang pencoblosan pemilihan kepala daerah putaran kedua digelar debat peungkas antar kandidat. Dalam debat yang berjalan 150 menit pada Rabu (12/4) malam, masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur berusaha saling serang.

Selama proses debat berlangsung, calon gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan kerap mengulang penggunaan kata keberpihakan dalam setiap menjawab pertanyaan atau memaparkan programnya. Sementara pasangan petahana cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful kerap mengulas program kerja yang telah mereka jalankan.

Kata andalan Anies di antaranya dia sebut saat memaparkan program rumah uang muka (down payment/DP) nol persen. Ketika itu dia menjelaskan program rumah pada skema pembiayaan bukan soal pembangunan. 

“Ini tentang keberpihakan pada warga yang tidak bisa punya rumah. Teknik pembiayaan akan berkembang,” ujar Anies.
Mendapatkan jawaban seputar keberpihakan, Ahok menyatakan jawaban Anies hanya merupakan retorika.

Duel Debat Pemungkas, Anies Andalkan Kata KeberpihakanFoto: CNN Indonesia/Andry Novelino
Dalam isu soal reklamasi, Anies kembali menyebut kata andalannya. Debat soal reklamasi bermula dari Ahok menanyakan rencana Anies terhadap lahan reklamasi yang telah dibangun.

Ahok menyebutkan saat ini Pulau E digunakan untuk lahan pelabuhan Tanjung Priok. "Kalau menolak reklamasi, yang sudah digunakan dan dimanfaatkan itu mau diapakan? Dibongkar atau diapakan?" tanya Ahok.

Dia juga mempertanyakan bagaimana cara menghentikan proyek reklamasi yang telah diputuskan pemerintah pusat yang diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 52 tahun 1995.
Anies lagi-lagi membawa kata kuncinya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan Ahok.

“Bahwa kita sama perlu memikirkan reklamasi, tapi pendekatan berbeda. Ini soal keberpihakan, kita mau berpihak kepada siapa?” katanya.

Anies menjelaskan bahwa dia akan menggunakan kewenangannya sebagai gubernur untuk mengatur reklamasi buat kepentingan masyarakat. Soal bagaimana detail programnya, dia tak memberikan detail.

Kata keberpihakan yang kerap diucapkan Anies, mendapat sorotan netizen. Reaksi cukup keras datang dari pengamat perpajakan, Prastowo Yustinus.



Sementara itu pengamat politik Universitas Padjadjaran Muradi menyatakan debat antara Ahok dan Anies mengusung ide yang hampir sama. Dia menyebutkan debat soal reklamasi yang menjadi kontras antar keduanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER