
Tamasya Al Maidah untuk Memastikan Ahok-Djarot Kalah
Senin, 17 Apr 2017 19:31 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Panitia Tamasya Al Maidah Ansufri ID Sambo mengklaim pengerahan massa pada hari pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, Rabu (19/4) bukan untuk memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Namun, Ansufri memastikan bahwa Tamasya Al Maidah digelar agar pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat tak menang pada perebutan kursi DKI 1.
"Supaya Ahok tidak menang, siapa pun calonnya (lawannya)," kata Ansufri usai jump pers Tamasya Al Maidah di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Senin (17/4).
Menurut Ansufri, pihaknya tak menginginkan Ahok-Djarot menang pada Pilkada DKI 2017.
Dia menganggap, orang yang sudah menistakan agama, terlebih bukan seorang muslim tak pantas dipilih menjadi pemimpin, sebagaimana bunyi Surat Al Maidah ayat 51.
Namun, Ansufri menolak bila gerakan yang dirinya pimpin ini disebut untuk mendukung pasangan Anies-Sandi untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Tidak ada dukungan kepada paslon, jadi asal tidak orang yang menistakan agama. Masa orang yang menista agama kita angkat jadi pemimpin," tuturnya.
Ansufri mengaku tak mempersoalkan bila di salah satu TPS, Ahok-Djarot menang. Namun, dia memberikan catatan, bahwa pelaksanaan pemungutan suara di TPS tersebut berjalan dengan demokratis.
"Tak ada masalah, kalau memang itu demokratis tak ada masalah. Kalau di TPS memang penista agama menang dengan demokratis, tak ada intimidasi, tak ada ancaman, tak ada masalah," tegasnya.
Namun, nada bicara Ansufri relatif meninggi saat disinggung adakah jaminan dari pihaknya tak akan ada kericuhan bila Ahok-Djarot bisa memenangkan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
"Kami yakin kami menang, tak ada seandainya. Tidak ada seandainya," ujarnya.
Namun, Ansufri memastikan bahwa Tamasya Al Maidah digelar agar pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat tak menang pada perebutan kursi DKI 1.
"Supaya Ahok tidak menang, siapa pun calonnya (lawannya)," kata Ansufri usai jump pers Tamasya Al Maidah di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Senin (17/4).
Menurut Ansufri, pihaknya tak menginginkan Ahok-Djarot menang pada Pilkada DKI 2017.
Dia menganggap, orang yang sudah menistakan agama, terlebih bukan seorang muslim tak pantas dipilih menjadi pemimpin, sebagaimana bunyi Surat Al Maidah ayat 51.
Namun, Ansufri menolak bila gerakan yang dirinya pimpin ini disebut untuk mendukung pasangan Anies-Sandi untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Tidak ada dukungan kepada paslon, jadi asal tidak orang yang menistakan agama. Masa orang yang menista agama kita angkat jadi pemimpin," tuturnya.
Lihat juga:Amien Rais Ikut Gabung Tamasya Al Maidah |
Ansufri mengaku tak mempersoalkan bila di salah satu TPS, Ahok-Djarot menang. Namun, dia memberikan catatan, bahwa pelaksanaan pemungutan suara di TPS tersebut berjalan dengan demokratis.
"Tak ada masalah, kalau memang itu demokratis tak ada masalah. Kalau di TPS memang penista agama menang dengan demokratis, tak ada intimidasi, tak ada ancaman, tak ada masalah," tegasnya.
Namun, nada bicara Ansufri relatif meninggi saat disinggung adakah jaminan dari pihaknya tak akan ada kericuhan bila Ahok-Djarot bisa memenangkan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
"Kami yakin kami menang, tak ada seandainya. Tidak ada seandainya," ujarnya.
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK