Pengawas Lapangan: Ada Pembagian Sembako di Kalibata City

CNN Indonesia
Rabu, 19 Apr 2017 11:32 WIB
Panitia Pengawas Lapangan di Apartemen Kalibata City mengaku memiliki rekaman pembagian sembako yang dilakukan tim pemenangan salah satu pasangan kepala daerah.
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia Pengawas Lapangan (PPL) di TPS 25 dan 26 Apartemen Kalibata City Kelurahan Rajawati, Pancoran, Ashri Wibawa menyebut timnya menemukan aktivitas pendistribusian sembako di hunian vertikal itu, khususnya di Tower Borneo.

"Teman saya ada mendokumentasikan pembagian sembako di Borneo. Ada sekelompok orang yang mendistribusikan," ucap Ashri, Rabu (19/4).

Ashri mengatakan, seorang rekannya melihat sekelompok orang itu merapikan beberapa kotak sembako. Namun ia tidak menyaksikan sembako itu dibagikan kepada penghuni apartemen.

"Aktivitas pembagiannya tidak terdokumentasi, jadi kami tidak tahu," tuturnya.
Ashri mengaku telah mendapatkan saksi yang melihat pembagian sembako tersebut. Saksi itu, kata dia, sudah diperiksa Badan Pengawas Pemilu, Selasa kemarin.

"Saksi ini dibawa ke Bawaslu menceritakan apa sih sebenarnya, kenapa lalu tujuannya apa. Untuk dikembalikan atau tidak," ucapnya.

Ashri mengatakan, timnya tidak dapat menegur secara langsung dan hanya mendokumentasikan pembagian sembako itu. Menurutnya, bukti itu dapat menjadi kunci bagi pengawas kelurahan menindak pelanggaran pada masa tenang.
Kemarin, Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengklaim tak pernah membagikan sembako selama kampanye dan masa tenang putaran kedua Pilkada DKI 2017.

Koordinator tim kreatif Ahok-Djarot, Arya Bima, menyebut aksi pembagian sembako dengan program pasar murah dilakukan oleh relawan yang tak tergabung dalam tim pemenangan resmi.

Aksi bagi-bagi sembako itu dia sebut sebagai respons terhadap pembagian sembako oleh tim pemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

"Pasar murah itu pun reaksi akibat pada putaran pertama pasangan sebelah selalu mengadakan hal-hal menyangkut pasar murah entah dari parpol pengusung, pendukung. Kami merespons karena ada kegiatan yang dilakukan atas nama Perindo sebagai pendukung atau dari berbagai kegiatan entah mengatasnamakan kegiatan keagamaan, maka beberapa relawan menginisiasi," kata Bima.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER