Jakarta, CNN Indonesia -- Petinggi Front Pembela Islam Rizieq Shihab mengklaim telah berbicara dengan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian tentang agenda bertajuk Tamasya Al-Maidah yang direncanakan sejumlah ormas Islam pada hari pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua.
Kepada Tito, Rizieq menyebut kegiatan itu tidak akan mengintimidasi para pemegang hak pilih.
"Setiap WNI berhak untuk mengontrol, memonitor, dan mengawasi Pilkada DKI agar berjalan tanpa kecurangan. Saya sudah laporkan langsung ke Kapolri bahwa Tamasya Al-Maidah bukan gerakan teror atau intimidasi," ujar Rizieq di Jakarta, Rabu (19/4).
Rizieq membandingkan Tamasya Al-Maidah dengan kebijakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menugaskan sejumlah pengurus partai mereka di daerah memonitor pemungutan suara putaran kedua di Jakarta.
Menurut Rizieq, Tasmasya Al-Maidah serupa dengan langkah partai berlambang kepala banteng tersebut.
"Bu Megawati kan mengundang orang dari daerah,
no problem, silakan mengawal proses pilkada yang jujur dan adil. Kami dari ulama mengundang umat Islam dari daerah," ucapnya.
Kemarin, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut Tamasya Al Maidah berpotensi mengintimidasi pemilih di tempat pemungutan suara. Ia berharap penyelenggara mengurungkan rencana aksi pengerahan massa itu.
"Masyarakat jadi merasa terintimidasi, itu tidak boleh," kata Tjahjo. Ia pun menutut TNI dan Polri memberikan pengamanan ketat di setiap TPS.
"Sudah ada pengamanan ketat ada TNI, satpol PP, pokoknya jangan sampai merasa terintimidasi," katanya.