Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta telah menambah personel keamanan, baik dari kepolisian maupun TNI di sekitar kantor Bawaslu kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara.
Ketua Bawaslu Mimah Susanti menyatakan, sejak kemarin pihak keamanan bertambah menjadi sekitar 50 personel, dari sebelumnya hanya sekitar 20-30 orang.
"Sejak semalam memang bertambah, jadi banyak sekali," kata Mimah, Rabu (19/4).
Menurutnya, penambahan personel ini untuk mengantisipasi pelaporan yang disampaikan masyarakat terkait beragam kondisi yang terjadi pada saat pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua hari ini.
"Hari H katanya banyak laporan dari masyarakat, datang langsung," ujar Mimah.
Hanya saja, hingga saat ini belum ada masyarakat yang datang secara langsung untuk melaporkan keganjilan yang terjadi di lapangan. Beberapa laporan, kata Mimah, masih disampaikan melalui call center atau sms center yang disediakan Bawaslu.
"Belum sampai saat ini, mungkin malam, ya," ucapnya.
Dia mengatakan, pada umumnya masyarakat akan datang setelah proses hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei selesai. Mimah mengaku, pihaknya masih terus melakukan pengecekan melalui telepon untuk setiap TPS terkait kondisi di lapangan.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan pihaknya telah menyiapkan pengamanan bagi penyelenggara pilkada, KPU dan Bawaslu. Pengamanan ini dilakukan secara berjenjang, baik oleh tingkat Polsek, Polres, maupun Polda.
Dia mengatakan, jika terjadi ancaman terhadap penyelenggara pilkada, Tito telah memerintahkan jajarannya agar berkoordinasi dengan pihak Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu).