Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengklaim bahwa Pilkada DKI Jakarta putaran kedua berjalan lebih baik dan kondusif dibanding putaran pertama lalu. Arief menyatakan bahwa pihaknya, terutama KPUD DKI Jakarta, telah menjalankan tugasnya dengan optimal.
"Pilkada putaran kedua ini dijalankan bukan hanya on schedule, semua jadwal pas, tapi juga on the track. Semua prosedur dijalankan dengan baik," tutur Arief di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (18/4).
Dia lalu berharap proses penghitungan manual atau rekapitulasi manual dari tingkat kecamatan, kota, hingga provinsi akan selesai tepat waktu. Dengan begitu, rapor KPU akan semakin baik di mata masyarakat karena melaksanakan tugasnya secara optimal.
Perihal kekondusifan di lapangan, Arief juga yakin bahwa suasana pencoblosan hingga penghitungan suara di TPS cenderung lebih tenang.
"Saya bilang iya, saya melihat ini jauh lebih tenang," kata Arief.
Berkenaan dengan tingkat partisipasi warga, ia belum bisa memastikan mengingat hingga saat ini proses penghitungan suara di KPU belum selesai dilakukan.
Di putaran pertama lalu, kata Arief, partisipasi warga DKI Jakarta dalam memilih gubenur telah melewati target nasional, yaitu 77,5 persen. Oleh karena itu, dia sangat berharap partisipasi semakin meninggi atau minimal berada di angka yang sama.
"Mudah-mudahan putaran kedua ini mencapai target yang sama," ucapnya.
Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta hingga kini masih melakukan penghitungan suara melalui mekanisme Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) di hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Berdasarkan rencana, KPUD DKI akan mendapat hasil penghitungan melalui Situng tersebut pada Kamis malam (18/4).
Meski begitu, hasil penghitungan suara melalui Situng ini bukanlah hasil resmi.
KPU akan kembali menghitung surat suara dari tingkat kecamatan, kota, hingga provinsi secara manual. Proses rekapitulasi secara manual akan dilakukan pada 20 sampai 29 April mendatang.