Jalan Kemenangan Ahmad Al-Neama di Pucuk Indosat
Indosat Ooredoo dikenal sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi Indonesa terbesar dan paling lama berdiri di Indonesia. Saat Ahmad Abdulaziz Al-Neama dipanggil untuk menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO pada Agustus 2019 lalu, ia merasa “sangat bangga dan gembira” di bulan-bulan berikutnya.
Percepat waktu hingga hari ini dan kita tahu bahwa banyak hal tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi Ahmad. Kurang dari setahun sejak ditunjuk sebagai CEO, pemerintah Indonesia mengumumkan kasus infeksi virus korona pertama yang menguji kepemimpinannya.
Dengan mantap, ia bertahan untuk tetap berada di Jakarta dan terpisah ribuan kilometer dari keluarganya di Qatar. Respon Ahmad? Menjadikan Indosat Ooredoo sebagai salah satu perusahaan di negeri ini untuk menetapkan protokol kerja dari rumah alias work from home untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para pegawainya.
Tak hanya memberikan alat dan konektivitas agar para karyawan bisa bekerja dari jarak jauh, Ahmad juga memberikan paket kebersihan dan dukungan keuangan untuk membantu mereka melewati masa sulit ini.
Ia juga memutuskan untuk tetap berada di Jakarta, terpisah ribuan kilometer dari keluarganya di kampung halamannya di Doha, Qatar untuk memberi dukungan kepada para rekan kerjanya.
“Tentu saja berat rasanya untuk terpisah dari keluarga sendiri di saat sulit seperti ini, tetapi keluarga Indonesia saya lebih membutuhkan saya agar kami bisa melewati krisis ini bersama,” ujarnya.
Komitmen dan kepedulian kepada pegawainya ini telah lama menjadi jantung kepemimpinannya selama ini.
Sebelum menahkodai Indosat Ooredoo, Ahmad menghabiskan 15 tahun dengan Ooredoo Group di berbagai negara.
Ia sempat menjabat sebagai Group Chief Technology Officer di perusahaan asal Qatar tersebut, dan ia juga pernah menjadi anggota direksi untuk Ooredoo Oman, Myanmar dan Tunisia. Pengalamannya inilah yang membuat Ahmad mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap karyawannya.
“Kesejahteraan dan pengembangan karyawan adalah hal yang penting untuk mewujudkan visi saya pada perusahaan dan strategi kami untuk beberapa tahun ke depan,” katanya.
Hingga saat ini, ia telah memperkenalkan berbagai inisiatif baru untuk para karyawannya agar mereka bisa membangun kemampuan mereka, serta program pengakuan jangka panjang untuk menghargai kerja keras mereka.
Ahmad juga terlibat secara pribadi sebagai coach di program pasukan ‘Road to Victory’. Di situ, ia bertugas untuk menanamkan rasa bangga dan kepemimpinan dalam berpikir di Indosat Ooredoo agar bisa menjadi pemimpin industri telekomunikasi di Indonesia.
Dedikasinya pun membuahkan hasil. Survei internal perusahaan menunjukkan bahwa 82 persen pegawai merasa bahagia dan produktif walaupun harus bekerja dengan sistem baru dari rumah.
Pengakuan yang sama pun datang dari luar perusahaan dengan dinobatkannya Indosat Ooredoo sebagai salah satu Perusahaan Terbaik untuk Bekerja di Asia 2020 (Best Companies to Work for in Asia 2020) oleh HR Asia.
Namun, Ahmad tak hanya sibuk dengan urusan dalam perusahaan saja. Ia juga peduli pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Saat bencana terus melanda negeri, Indosat Ooredoo terus memberikan dukungan kepada mereka yang terdampak berupa sumbangan untuk para korban banjir Jakarta dan juga terus memberikan donasi kepada mereka yang terdampak oleh pandemi.
Ke depan, alumnus University of Colorado ini berharap bisa terus memastikan prospek karir yang cerah untuk anak muda Indonesia dan terus menjaga agar negeri ini tetap terhubung. Ia pun telah berkomitmen dalam berbagai kampanye untuk mendukung Agenda Digital Indonesia.
“Contohnya dalam kampanye Internet101 dengan GSMA dan Facebook, kami memfasilitasi 500.000 pelatihan di seluruh negeri untuk mengembangkan ekonomi digital dan menutup kesenjangan literasi internet,” kata Ahmad.
Ia juga berkolaborasi dengan Google untuk membantu masyarakat Indonesia terus terhubung secara digital tanpa perlu memiliki smartphone atau paket data.