Menjaga Jarak
Apa Itu Social Distancing?

Social distancing adalah meminimalisir kontak langsung antar-manusia atau menjaga jarak tertentu. Tujuannya adalah mengurangi penularan virus karena terpapar droplet (partikel air liur).
Ini salah satu cara yang diyakini efektif mencegah lonjakan penyebaran virus. Salah satunya ketika terjadi pandemi influenza Spanyol 1918.
Kenapa penting?

Beda dari SARS, orang positif bisa tidak menunjukkan gejala, tapi menulari yang lain.
Satu pasien positif Corona diperkirakan bisa menginfeksi rata-rata 2-2,5 orang lain.
Jika terjadi lonjakan kasus positif secara drastis, rumah sakit bisa kekurangan sarana dan tenaga medis untuk merawat pasien secara bersamaan.
Pasien yang tidak terkait wabah corona pun bisa terpengaruh.
Anda yang sehat dan berusia muda bisa menyelamatkan nyawa seseorang dengan social distancing: mengurangi risiko tertular atau menulari orang lain.

Tanpa intervensi kebijakan seperti social distancing, terjadi periode saat pasien (baik kasus corona atau penyakit lain) tidak tertangani tenaga medis, seperti di Italia.

Dengan intervensi kebijakan, wabah tetap terjadi tapi terkendali dan tidak menyebabkan korban jiwa lebih banyak, seperti di Singapura.
Apa saja bentuk social distancing?
Dilakukan individu

Menjauhi keramaian atau pertemuan massal.

Menjaga jarak dengan orang lain 1-2 meter.

Tidak berjabat tangan, bergandengan, atau berpelukan.

Mengurangi frekuensi ke toko. Pergi hanya saat mendesak.
Dilakukan perusahaan

Memberlakukan kerja dari rumah, terutama bagi yang memiliki risiko tinggi terkena virus corona.

Membatasi jumlah peserta rapat.

Tidak mengadakan kegiatan massal terutama di ruangan tertutup.
Dilakukan pemerintah

Memberlakukan belajar jarak jauh untuk sekolah.

Menutup ruang publik seperti tempat wisata.

Menunda event-event besar.

Mendorong perusahaan memberlakukan kerja jarak jauh.
Apakah saya harus benar-benar mengurung diri di rumah?

Perubahan yang terlampau ekstrem bisa memicu stres dan disorientasi.

Jika Anda merasa tertekan di rumah, pilihlah kegiatan yang minim kontak dengan orang lain, seperti berjalan, berlari, atau bersepeda.

Berada di ruang terbuka juga lebih mengurangi risiko terinfeksi karena droplet (partikel air liur) akan jatuh ke tanah dan bukan pada benda.
Olahraga Apa di Rumah?



Squat



Lari di tempat



Push up


Jumping jack


Sit up


Yoga
Lakukan selama:


Apa Cara Lain Jaga Imunitas?

Berjemur selama 15 menit di bawah matahari

Waktu terbaik pukul 09.00-11.00 WIB


Lakukan di halaman rumah/jauh dari keramaian

Jaga jarak 2 meter dari orang lain


Sinar matahari akan membantu tubuh memproduksi Vitamin D

Hirup udara segar
Bagaimana Cara Tetap Aman Jika Harus Keluar Rumah?

Gunakan bagian tubuh lain jika harus menekan tombol/membuka pintu (siku, buku jari, bahu, kaki, ec).

Jangan letakkan telepon genggam di sembarang permukaan.

Jaga jarak 1-2 meter saat mengantre.

Upayakan tidak menggunakan transportasi massal.
Bagaimana Jika Harus Membeli Bahan Pokok ke Toko?

Usahakan belanja sendiri/tanpa anggota keluarga.

Bawa catatan barang-barang yang akan dibeli.

Jaga jarak 2 meter dari pengunjung dan pramusaji/kasir.

Gunakan hand sanitizer setelah selesai berbelanja.

Beli barang yang penting, tidak perlu menimbun berlebihan.

Jangan pegang benda yang sering disentuh orang lain.

Jika memungkinkan, hindari penggunaan uang untuk kurangi risiko terpapar virus. Gunakan emoney/debit/kredit untuk membayar.

Jangan sentuh mata, hidung, mulut selama berada di toko/dalam perjalanan.
Apa yang harus dilakukan setelah keluar rumah?

Buang masker, struk, tanda terima barang di tempat sampah luar rumah.

Cuci tangan selama 20 detik.

Lepas alas kaki sebelum masuk.

Lepas pakaian, rendam menggunakan sabun.

Mandi dan keramas.

Jangan langsung duduk atau ke kamar tidur.

Jangan kontak dekat dengan anggota keluar sebelum tubuh bersih.
