Jokowi: Lucu, Yang Menang Malah Jadi Oposisi

CNN Indonesia
Selasa, 30 Sep 2014 14:36 WIB
"Yang menang malah jadi oposisi di parlemen. Ini persoalan elite yang berimbas ke masyarakat."
Gubernur DKI Jakarta sekaligus Presiden terpilih Joko Widodo mengunjungi SDN Rawa Badak Utara O1, Jakarta Utara, Selasa (23/9). Jokowi mengecek penerapan Kartu Jakarta Pintar (KJP). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan Undang-Undang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU MD3). Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menganggap lucu logika pemenang menjadi oposisi di parlemen.

Meski mengaku siap koalisinya tidak mendapat jatah pimpinan dewan, Jokowi merasa tak masuk akal.

"Ya logikanya lucu banget. Yang menang malah jadi oposisi di parlemen, kan lucu," ujar Jokowi kepada pers di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur DKI ini yakin bahwa UU MD3 ini adalah persoalan elite. "Tentu saja ini persoalan elite yang berimbas ke masyarakat," ucap dia.

Jokowi tak mau berkomentar lebih lanjut karena hingga saat ini belum ada pemilihan ketua dan komisi DPR.

"Ya ndak tahu. Kan belum pembagian di ketua, komisi, kan blm dilakukan. Saya tidak bisa komentar," tutur bekas wali kota Solo ini.

Partai koalisi yang setia mendampinginya pun tidak melakukan langkah lobi-lobi ke Koalisi Merah Putih (KMP).

"Saya tidak pernah loba-lobi. Ndak punya hobi loba-lobi," kata Jokowi. Namun ia kemudian mengaku sedang melakukan komunikasi dengan KMP. "Sudah tapi belum selesai," ucap dia.

Meski kecewa dengan putusan MK, Jokowi mengaku menghormati keputusan tersebut. "Kita hormati keputusan MK. Tapi nanti masyarakat yang menilai sebetulnya dengan MD3 ini masyarakat diuntungkan atau tidak diuntungkan. Nanti yang lihat masyarakat," kata Jokowi.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER