Jakarta, CNN Indonesia -- Memimpin DKI Jakarta selama dua tahun ternyata memberikan pengalaman banyak bagi Basuki Tjahaja Purnama yang sebentar lagi menjadi Gubernur menggantikan Joko Widodo. Sukanya, “Makan enak, kantor enak, lihat Monas, bisa
marahin orang,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (15/10).
Dukanya Ahok merasa terkekang karena menjadi sorotan khalayak. Seperti ‘tahanan kota’, begitu ia menganalogikannya. “Enggak bisa nakal-nakal lagi, ke mana-mana ketahuan,” ujarnya lagi.
Tentang gaya kepemimpinannya yang ceplas ceplos dalam berbicara, Ahok mengatakan tak ambil pusing. Eks Bupati Belitung Timur ini mengatakan sepanjang masalah Jakarta bisa diatasi, gaya kepemimpinan tak perlu jadi soal.
"Menurut kamu aku arogan enggak? Biasa-biasa saja," ucap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarjana Fakultas Teknik Universitas Trisakti itu berpandangan orang-orang yang merasa dongkol dengan gaya kepemimpinannya itu kebanyakan memiliki kepentingan tertentu.
"Kalau
lu ada kepentingan, baru
lu sebal sama
gue. Kalau jagoan, aku juga enggak. Jagoan itu cuma di film kungfu. Aku lawan satu juga sudah capek, sudah tua," ujar dia.