Jakarta, CNN Indonesia -- Joko Widodo beberapa kali menginterupsi tata cara pelantikan dalam gladi resik pelantikan presiden dan wakil presiden di kompleks MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/10).
“Semua lancar. Ada perubahan sedikit, tapi teknis saja. Misalnya posisi ajudan harus di mana, lalu soal penyebutan nama (presiden dan wakil presiden),” kata Jokowi usai gladi resik.
Jokowi rupanya tidak mau diikuti oleh ajudannya ketika mengucapkan sumpah jabatan dan menandatangani berita acara penetapan presiden. “Ajudan tidak masuk di belakang saya, harus agak menjauh,” ujar mantan Wali Kota Solo yang wajahnya menjadi sampul majalah Time dengan judul
A New Hope pada Rabu (15/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain soal posisi ajudan, Jokowi juga meminta seluruh nama presiden dan wakil presiden yang demisioner maupun terpilih disebutkan dengan jelas ketika susunan acara dibacakan.
Sementara Jusuf Kalla mengatakan gladi resik berjalan lancar. “Biasa saja. Lebih tegang waktu nikah daripada sekarang (akan dilantik),” kata JK melontarkan canda. Ini kali kedua JK menjadi wakil presiden. Ia sebelumnya menduduki jabatan yang sama pada periode pertama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Gladi resik pelantikan presiden dan wakil presiden masih akan berlangsung hingga esok Minggu (19/10). “Hari ini ada beberapa perubahan. Kami berharap besok lebih lancar dan hikmat,” kata Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Gladi resik ini dihadiri oleh sejumlah anggota DPR, di antaranya politikus PDIP Aria Bima. Seluruh pimpinan MPR pun hadir seperti Hidayat Nur Wahid, Oesman Sapta, dan Mahyudin.
Senin (20/10), Jokowi dan JK akan mengucapkan sumpah dan janji jabatan sebagai presiden dan wakil presiden untuk lima tahun mendatang pada sidang paripurna yang digelar MPR RI.
Zulkifli memastikan para tamu undangan bakal hadir. “Semua ketua umum partai akan datang. Juga pimpinan agama, tokoh-tokoh nasional. Pak Prabowo Subianto walaupun ada urusan di luar negeri mudah-mudahan Minggu malam bisa kembali ke tanah air sehingga Senin akan datang ke pelantikan,” kata dia.
Sekretraris Jenderal MPR Eddie Siregar memaparkan kehadiran para kepala negara sahabat dan utusan negara lain. “Ada Menteri Luar Negeri Inggris Phillip Hammond, Menlu AS John Kerry, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, dan mantan PM Jepang hadir sebagai utusan khusus,” ujarnya kepada CNN Indonesia.
Mereka yang juga telah memberitahukan bakal hadir di pelantikan Jokowi-JK adalah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak, dan Gubernur Jenderal Papua Nugini Michael Ogio.