PELANTIKAN PRESIDEN
"Terima Kasih SBY" Warnai Perjalanan Presiden
CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2014 09:11 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Keberangkatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Istana Negara menuju Gedung MPR/DPR RI diiringi barisan rakyat yang mengelukan kepemimpinannya, ditandai dengan spanduk dan kaos bertuliskan "Terima Kasih SBY".
Di antaranya adalah sekitar 20 orang dari Komunitas Petani asal Madiun, berdiri menunggu rombongan SBY keluar dan mengucapkan salam penghormatan dari rakyat.
Koordinator aksi ini, Agus Zamroni mengatakan komunitasnya merasakan manfaat langsung dari pemerintahan SBY sehingga memutuskan mengucapkan rasa terima kasih mereka di seberang Istana.
"Kami merasakan stabilnya harga makanan pokok, harga pangan, dan distribusi. Kami telah berhasil membuat sistem panen, pupuk, dan distribusi sendiri," ujar Agus.
Peserta aksi lainnya, Sugeng, mengatakan salah satu manfaat yang dia rasakan pada pemerintahan SBY adalah bantuan sekolah untuk anaknya.
"Manfaat pemerintahan SBY yang saya rasakan misalnya adalah adanya dana Bantuan Operasional Sekolah, BOS, untuk sekolah anak saya,"
Di sepanjang jalan menuju MPR, anak-anak sekolah berseragam pramuka dan putih-putih membawa spanduk dan bendera bertuliskan, "We Love You SBY".
Massa tiba-tiba meluber ke sebagian jalan yang sudah dikosongkan polisi karena iringan SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono sudah mau lewat, membuat rombongan presiden bergerak lambat.
SBY membuka kaca mobil berplat nomor "INDONESIA" itu dan melambaikan tangan, disambut sorak sorai massa, "Pak SBY terima kasih pak!"
Kemarin (19/10), ratusan orang melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia sebagai bentuk terima kasih pada SBY.
Mobil SBY meninggalkan Istana Negara sekitar pukul 08.30 dan dikawal lebih dari sepuluh kendaraan motor dan mobil.
Dia dijadwalkan akan mengikuti pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo serta Jusuf Kalla di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Lebih dari 200 personel polisi dikerahkan untuk mengamankan wilayah di sekitar Istana Negara hingga ke Sudirman.
Kepemimpinan SBY ditandai beberapa kemajuan yang signifikan dalam 10 tahun terakhir.
Di antaranya yang bisa dikutip dari situs Presiden RI adalah pertumbuhan ekonomi yang naik, salah satunya pada tahun 2008 sebesar 6,4 persen. Cadangan devisa yang semula 33.8 miliar dolar AS, pada tahun 2008 naik menjadi 69.1 persen.
Utang kepada Dana Moneter Internasional, IMF, dipangkas habis pada masa pemerintahan SBY. Pada 1998, utang Indonesia pada IMF US$9,1 miliar. Pada tahun 2006, dua tahun setelah memimpin Indonesia, SBY berhasil melunasi utang sebesar US$7,8 miliar.
Di antaranya adalah sekitar 20 orang dari Komunitas Petani asal Madiun, berdiri menunggu rombongan SBY keluar dan mengucapkan salam penghormatan dari rakyat.
Koordinator aksi ini, Agus Zamroni mengatakan komunitasnya merasakan manfaat langsung dari pemerintahan SBY sehingga memutuskan mengucapkan rasa terima kasih mereka di seberang Istana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peserta aksi lainnya, Sugeng, mengatakan salah satu manfaat yang dia rasakan pada pemerintahan SBY adalah bantuan sekolah untuk anaknya.
Di sepanjang jalan menuju MPR, anak-anak sekolah berseragam pramuka dan putih-putih membawa spanduk dan bendera bertuliskan, "We Love You SBY".
Massa tiba-tiba meluber ke sebagian jalan yang sudah dikosongkan polisi karena iringan SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono sudah mau lewat, membuat rombongan presiden bergerak lambat.
SBY membuka kaca mobil berplat nomor "INDONESIA" itu dan melambaikan tangan, disambut sorak sorai massa, "Pak SBY terima kasih pak!"
Kemarin (19/10), ratusan orang melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia sebagai bentuk terima kasih pada SBY.
Mobil SBY meninggalkan Istana Negara sekitar pukul 08.30 dan dikawal lebih dari sepuluh kendaraan motor dan mobil.
Dia dijadwalkan akan mengikuti pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo serta Jusuf Kalla di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Lebih dari 200 personel polisi dikerahkan untuk mengamankan wilayah di sekitar Istana Negara hingga ke Sudirman.
Kepemimpinan SBY ditandai beberapa kemajuan yang signifikan dalam 10 tahun terakhir.
Di antaranya yang bisa dikutip dari situs Presiden RI adalah pertumbuhan ekonomi yang naik, salah satunya pada tahun 2008 sebesar 6,4 persen. Cadangan devisa yang semula 33.8 miliar dolar AS, pada tahun 2008 naik menjadi 69.1 persen.
Utang kepada Dana Moneter Internasional, IMF, dipangkas habis pada masa pemerintahan SBY. Pada 1998, utang Indonesia pada IMF US$9,1 miliar. Pada tahun 2006, dua tahun setelah memimpin Indonesia, SBY berhasil melunasi utang sebesar US$7,8 miliar.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK