Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla, akan menjalani upacara pisah sambut dengan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, dengan diawali prosesi upacara kemiliteran.
Upacara militer untuk pisah sambut sendiri merupakan yang pertama dalam sejarah.
Upacara tepat dimulai pukul 14.00 WIB dengan paduan suara berbusana tradisional betawi menghibur para undangan di dalam Istana, sementara
marching band dengan seragam merah-putih berbaris dan memainkan alat musik di halaman Istana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, Jokowi akan datang bersama 40 orang pendamping. Jumlah pendamping ini menyesuaikan jumlah menteri dan kepala lembaga negara dari Kabinet Indonesia Bersatu II yang mendampingi SBY. Mantan presiden SBY beserta istrinya, Ani Yudhoyono, sendiri telah sampai ke Istana pada pukul 13.50 WIB.
Setelah upacara kemiliteran selesai, SBY akan mengajak Jokowi berkenalan dengan para staf rumah tangga presiden. Proses perkenalan dijadwalkan selama lima hingga 10 menit.
Acara ini dihadiri pula oleh sekitar 700 orang warga yang mendapat kesempatan untuk "sowan" ke istana. Warga yang hadir mayoritas adalah ibu-ibu, dengan satu di antara beberapa rombongan berasal dari Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama).
"Sekitar dua puluh sampai tiga puluh orang dari Kagama bisa masuk. Tapi banyak juga yang jadi panitia," ujar Raisa (42), salah seorang anggotanya.
Di luar pagar Istana, terlihat ratusan warga memadati Jalan Medan Merdeka Utara. Mereka seakan tak ingin ketinggalan untuk menyapa presiden baru sekaligus melihat upacara pisah sambut.
Tampak sebuah panggung yang dilapisi karpet merah disiapkan untuk SBY dan Jokowi. Mereka berdua akan memeriksa pasukan yang melakukan upacara kemiliteran.
Joko Widodo dilantik sebagai presiden di Gedung Parlemen pada 10.29 WIB. Setelah prosesi pelantikan, Jokowi bergerak menuju Bundaran HI untuk mengikuti pawai budaya. Dari sana, Jokowi akan bergerak menuju Istana Merdeka.