Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menunjuk Marwan Djafar sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Jokowi memastikan, Marwan dipilih selain mempertimbangkan kemampuan di bidangnya juga karena memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan.
"Tugas beliau mengimplementasikan rencana yang sudah dibuat terkait bidang kerjanya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Ahad petang (26/10).
Pembangunan desa tertinggal tidak bisa dilepaskan dari pembangunan infrastruktur serta penanganan bencana. Hal itulah yang menjadi buah pemikiran Marwan Djafar, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Marwan bertugas di Komisi V DPR yang menangani persoalan perhubungan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan pedesaan dan kawasan tertinggal serta meteorologi, klimatologi dan geofisika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut lelaki kelahiran Pati, Jawa Tengah, strategi pembangunan desa tertinggal perlu diselaraskan dengan pembangunan infrastruktur. Marwan juga melihat dukungan pemerintah daerah setempat penting dalam kegiatan usaha para investor dari luar. Mantan Ketua PMII Yogyakarta ini kembali terpilih menjadi wakil rakyat kerap menuangkan gagasan tentang pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Marwan mengambil strata satu pendidikan di tiga tempat, yakni jurusan Administrasi Bisnis, Institut Manajemen Bisnis Indonesia, jurusan hukum di Universitas Islam Indonesia dan jurusan Ekonomi di Universitas Gajayana, Malang. Kemudian, dia melanjutkan bersekolah di jurusan hukum Universitas Kebangsaan Malaysia.