Terpilih menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti resmi mengundurkan diri dari jabatan dan pekerjannya sebagai CEO tiga perusahaan Susi Air. Perusahaan yang didirikannya tersebut, bergerak di bidang kelautan, perikanan, dan penerbangan.
"Saya menerima pengangkatan Bapak Widodo untuk bergabung di tim Kabinet Kerja," ucap Susi ketika jumpa pers di Ballroom Krakatau, Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Minggu malam (26/10). Meski sebelumnya, Susi khawatir untuk mengambil tawaran tersebut.
Keraguan muncul lantaran ia berat meninggalkan pekerjaan yang telah digelutinya sejak 33 tahun silam tersebut. "Tetapi (akhirnya) saya yakin semua akan sayang dan menjaga apa yang telah saya lakukan," kata perempuan asal Jawa Tengah tersebut sembari sesekali mengusap air mata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dipanggil Hari Kamis oleh Presiden Joko Widodo, Susi justru diminta bertukar pandangan soal kondisi kelautan Indonesia dan saran kandidat yang cocok duduk di kursi menteri.
"Sebelumnya saya belum terpikir. Tidak tahu kalau ujungnya dilemparkan ke saya. Saya pikir itu tidak mungkin," ucapnya sembari menceritakan ulang peristiwa beberapa hari lalu.
Ketidakmungkinan tersebut, menurutnya, terkait dengan kontroversi latar belakang pendidikan Susi yang berijazah menengah atas.
"Saya sempat bertanya, apa betul berani untuk mengambil saya, bukan karena cuma SMA saya dikenal dengan sebutan 'Susi Gila'," ujar Susi. Meski demikian, Susi dengan mantap menjelaskan bahwa dirinya merupakan seorang prosesional.
Sementara itu, ketika ditanya ihwal agenda dan prioritas ke depan di isu sektor kelautan dan perikanan, Susi mengaku belum berbiacra dengan Joko Widodo.
"Program itu harus terintegrasi dengan kementerian lain. Itu bukan mata-mata soal bidang yang saya geluti saja," ujarnya.