PROGRAM MENTERI

Jokowi Luncurkan 177 Kartu Indonesia Pintar

CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2014 14:46 WIB
Pemerintah menargetkan membiayai 24 juta siswa miskin. Penerima Kartu Indonesia Pintar saat ini masih minim karena banyak data yang belum diverifikasi.
Jokowi meluncurkan Kartu Indonesia Pintar untuk siswa usia sekolah. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 177 anak usia sekolah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta, Senin (3/11).

“Dari 600 Kartu Keluarga Sejahtera yang diluncurkan hari ini, ada 177 yang memiliki anak usia sekolah. Jadi hari ini yang diluncurkan ada 177 KIP,” kata Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, yang mendampingi Jokowi dalam peluncuran KKS, KIP, dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Menurut Anies, jumlah tersebut ke depannya akan diatur lebih lanjut karena data-data yang ada masih perlu diverifikasi. “Dilihat keluarganya, didata mana yang menerima BSM (Beasiswa Siswa Miskin),” kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies menegaskan siswa penerima KIP akan bertambah. “Sebenarnya yang seharusnya menerima KIP lebih banyak. Hanya belum diverifikasi,” kata dia. (Baca: Kartu Pintar Biayai 24 Juta Siswa Miskin)

Pencairan uang KIP bisa dilakukan secara langsung melalui bank. Sebagian siswa ada yang sudah menerima dana, sebagian lagi belum. “Kami membangun sistem sambil menjalankannya. Harus dijalankan sekarang karena kebutuhannya urgent,” ujar Anies.

Ia menekankan KIP tidak ada kaitannya sama sekali dengan program-program pemerintah daerah. Bantuan pemerintah daerah berupa dana pendidikan ke sekolah-sekolah tetap bisa diterima sekalipun yang bersangkutan telah menerima KIP.

“Ada beberapa daerah yang sudah punya program. Program-program itu jalan terus. Jangan sampai karena sudah ada Kartu Indonesia Pintar, program dikurangi,” kata Anies.

Ia menyatakan program yang dilaksanakan di daerah adalah janji pemerintah daerah seperti sekolah bebas biaya, berbeda dengan KIP yang hanya menarget warga miskin dan rentan miskin.

Dana untuk KIP untuk sementara ini mengikuti anggaran yang ada. Namun besaran anggaran tahun depan berubah. Anggaran akan bertambah karena mendapat limpahan alokasi dari penyesuaian subsidi harga bahan bakar minyak.

“Tergantung alokasi subsidi BBM seperti apa, karena ini (anggaran pendidikan) sebetulnya pengalihan subsidi. Dari bahan bakar minyak menjadi subsidi untuk biaya kesehatan dan pendidikan,” ujar Anies.

KIP diberikan kepada anak usia sekolah, baik yang bersekolah maupun putus sekolah agar mereka dapat kembali ke bangku sekolah. Anggaran KIP untuk saat ini berbeda-beda bagi tiap individu, berkisar antara Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER