Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Papua Lukas Enembe mengadukan ihwal tingginya harga bahan bakar minyak di daerahnya kepada Presiden Joko Widodo. Menurutnya, kenaikan harga BBM eceran di Papua mencapai angka Rp 70 ribu per liter.
“Di agen resmi harganya Rp 60 ribu, sebelumnya itu harganya mencapai Rp 50 ribu,” kata Lukas usai bertemu Jokowi-JK dalam acara pertemuan Presiden dengan Gubernur seluruh Indonesia, Istana Bogor, Jawa Barat, Jakarta, Senin (24/11).
Pada kesempatan yang sama Lukas juga mengatakan bahwa harga ini termasuk normal untk 16 Kabupaten di Papua, "Hal yang biasa saja saya rasa, seperti yang sudah saya sampaikan,"katanya singkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh Lukas menambahkan kenaikan harga yang cukup tinggi ini ditopang karena penggunaan pesawat, "Kalau disana agen harus dengan pesawat, tapi mau bagaimana ? Mau tidak mau kan harus dibeli," ucapnya.
Menanggapi aduan ini, Lukas mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan kewenangan penuh agar solusi masalah ini terpecahkan, "Kami sudah sampaikan solusinya, beliau beri kewenangan apalagi ini terkait dengan pengolahan potensi sumber daya alam," katanya.
Di lain kesempatan, Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Papua Rosiyati MH Thamrin menjelaskan ada beberapa solusi yang bisa diciptakan presiden agar harga BBM di Papua tidak sangat tinggi, Rosiyati mengusulkan agar dana otonomi khusus jangan dipakai untuk pembangunan infrastruktur, tetapi diperuntukkan kepada pendidikan dan kesehatan masyarakat Papua.
Selain itu, dia juga sangat mendukung usulan Jokowi mengenai tol laut. Dengan begitu, kata dia, harga kebutuhan pokok dan BBM di Papua akan turun.
Diakhir kesempatan Lukas pun menambahkan bahwa pencabutan dana subsidi bbm ini diharapkan bisa membangun infratstruktur di Papua,"Pembangunan pelabuhan saya rasa, akan sangat baik jika dimulai tahun depan," katanya.