Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menampik kecurigaan sejumlah kader Golkar yang menyebut percepatan Musyawarah Nasional merupakan upaya untuk memuluskan langkah Aburizal Bakrie kembali ke kursi nomor satu di partai itu.
“Apa bedanya (Munas digelar kapan)? Lebih cepat, lebih bagus, lebih baik. (Kepengurusan Golkar sekarang) waktunya kan sudah lima tahun,” kata Idrus di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Jakarta, Selasa (25/11).
Sebagian kader Golkar menduga Munas dipercepat karena Ical, sapaan Aburizal, saat ini tengah meraup dukungan mayoritas dari Dewan Pimpinan Daerah I Golkar tingkat provinsi dan DPD II Golkar tingkat kabupaten/kota selaku pemegang hak suara di Munas yang bakal memilih Ketua Umum Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Munas diputuskan digelar pada Minggu, 30 November, di Bali. Jadwal ini maju dari rencana semula pada Januari 2015. Waktu penyelenggaraan Munas tersebut, ujar Idrus, tak dapat diganggu-gugat karena merupakan hasil Rapat Pimpinan Nasional di Yogya.
Satu-satunya cara untuk mengubah jadwal Munas adalah juga melalui forum Rapimnas seperti yang digelar di Yogya. “Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Golkar tidak punya kewenangan mengubah waktu Munas,” ujar Idrus.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Golkar Sharif Cicip Sutarjo juga mengatakan DPP tidak mungkin melanggar hasil keputusan Rapimnas VII yang menetapkan penyelenggaraan Munas IX pada 30 November. "Kalau kita melanggar Rapimnas, kita yang salah. Munas tidak bisa mundur. Seharusnya kalau mau memundurkan, bicara di rapat komisi saat Rapimnas,” kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Tempat pelaksanaan Munas Golkar telah dua kali berubah. Awalnya Munas disepakati digelar di Bandung. Namun karena hal teknis, lokasi digeser ke Surabaya, dan kini Bali. Kubu Ical mengatakan perubahan lokasi itu hanya karena faktor teknis dan akomodasi.
Berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, seharusnya Munas IX digelar pada 8 Oktober 2014 atau dimundurkan menjadi Januari 2015 sesuai rekomendasi Munas sebelumnya di Pekanbaru tahun 2009.