Jakarta, CNN Indonesia -- Rusuh di Kantor DPP Partai Golkar dianggap sebagai bentuk awal kekecewaan kader terhadap DPP, khususnya terhadap Ketua Umum Aburizal Bakrie.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Ace Hasan mengatakan, rusuh yang terjadi Senin (24/11) malam dan sore ini (25/11) dikarenakan tertutupnya jalur komunikasi antara kader dan lingkaran inti pengurus partai.
"Kepemimpinan Ical sangat tertutup, dan kepentingan di dalam partai sangat kental. Selama ini DPP tidak punya kanal untuk menyalurkan aspirasi bawah, padahal Golkar partai besar," kata Ace kepada CNN Indonesia, Selasa (25/11).
Lebih jauh Ace memaparkan, kekecewaan kader hingga berujung rusuh adalah terkait pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) IX yang dianggap terlalu terburui-buru dan syarat kepentngan Ical. Padahal, Munas bukanlah sekedar pemilihan ketua umum melainkan membicarakan masa depan partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kawan-kawan yang menentang Munas yang melihat bahwa DPP sangat bersikeras tanggal 30 November. Munas itu untuk masa depan partai bukan hanya pilih ketum."
Ace melihat selama ini Ical seperti bermain petak umpet dari kadernya sendiri. Keputusan-keputusan penting dan strategis cenderung ditutupi, seperti halnya pemilihan steering committee Munas IX yang menunjuk Nurdin Halid sebagai ketuanya.