Jakarta, CNN Indonesia -- Permasalahan dalam tubuh Partai Golongan Karya tak kunjung usai. Usai terjadi bentrok antar Angkatan Muda Partai Golkar sebelum rapat pleno dimulai, sekarang peserta rapat yang tidak pro terhadap Aburizal Bakrie membentuk
Presidium Penyelamat Partai Golkar dengan Agung Laksono sebagai ketua presidium.
Sebagai ketua
presidium, Agung Laksono mengatakan Musyawarah Nasional Partai Golkar yang rencananya digelar di Bali pada Ahad (30/11) tidak akan terjadi. "Jika munas Bali dilaksanakan itu tidak sah," ujarnya sesaat setelah keluat dari ruang rapat pleno DPP Partai Golkar, Selasa (25/11).
Dia juga mengatakan tidak akan ada kongres bila tidak ada izin dari penegak hukum terkait. "Tidak ada kongres tanpa izin, apalagi kongres yang melibatkan banyak orang," ujarnya.
Sebelumnya Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum Golkar memutuskan Munas Golkar akan diadakan di Bali pada Ahad (30/11). Keputusan tersebut merupakan hasil dari Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar yang diadakan di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun keputusan tersebut mengundang banyak tentangan dari beberapa pihak yang menganggap percepatan munas akan menguntungkan Aburizal Bakrie sebagai salah satu calon ketua umum. Agung Laksono mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan jika Ical tidak terima dengan keberadaan
presidium tersebut.
"Boleh saja, tapi ini merupakan jalan terbaik untuk menyelamatkan partai," kata Agung.
Dia juga mengatakan akan mengantisipasi Dewan Perwakilan Daerah I dan II yang sudah terlanjur bersiap-siap berangkat ke Bali. "Januari masih ada waktu untuk sosialisasi, November terlalu terburu-buru," katanya.
Agung menambahkan apa yang terjadi dalam rapat pleno saat ini akan diinformasikan pada pemerintah. "Presidium ini hanya internal tapi apa yang terjadi di sini akan kami beritahukan pada pemerintah," ujarnya.