Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Golkar di Bali sempat menegang ketika ratusan petugas pengamanan dari pecalang dan organisasi masyarakat bersiaga menghadapi ancaman pendemo. Sekitar sepuluh bus yang mengangkut massa anti-Ical berusaha merangsek masuk areal Munas untuk menggagalkan hajatan Ical.
Meski para pendemo berhasil diusir petugas pengamanan gabungan dari kepolisian, pecalang, dan ormas, ancaman bentrok masih terbuka. Sebagaimana diketahui, kubu Agung Laksono Cs kini berada di Pulau Dewata tanpa diketahui lokasinya.
Ketua penyelenggara Munas Bali, Nurdin Halid memastikan Munas bakal berjalan aman. Dia pun menegaskan, peserta Munas kini sudah berdatangan dan tidak lama lagi bakal dibuka. (Baca juga:
Banner Agung Laksono Ikut Sambut Peserta Munas Golkar)
"Perlu ditegaskan, Munas IX Golkar kali ini berjalan sebagaimana yang telah direncanakan. Seluruh perwakilan dari peserta Munas sudah mulai melakukan registrasi," ujar Nurdin saat ditemui di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Ahad (30/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurdin memastikan sekitar 80 persen peserta Munas dipastikan hadir. Mereka merupakan perwakilan dari DPD tingkat I dan II, serta perwakilan dari tingkat provinsi. (Baca juga:
Munas Golkar Segera Dibuka, Elite KMP Berkumpul)
"Semua yang hadir di Munas memiliki hak dan kewenangan untuk terlibat dalam pergelaran akbar kali ini. Mereka memiliki suara yang sah untuk menentukan arah haluan partai ke depannya," ujar Nurdin.
Nurdin mengatakan, Golkar menggelar Munas berdasarkan azas demokrasi dan berlandaskan hukum. Semua kegiatan yang digelar di Bali seudah sesuai dengan aturan partai beringin.
Ia pun menyayangkan telah ada upaya dari pihak luar yang ingin Munas Bali gagal. Nurdin memastikan Munas bakalbterus berjalan dengan kesolidan pengurus partai.
"Kamibtidk mengenal perpecahan. Jika ada pihak yang menginginkan adanya perpecahan di tubuh Golkar, artinya mereka tak mengenal azas demokrasi dan tidak mengerti landasan hukum," ujarnya.