Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian mengatakan masih mencari keberadaan puluhan anak buah kapal Warga Negara Indonesia (WNI) yang hilang menyusu l tenggelamnya kapal ikan di Laut Bering, Rusia, pada Senin (1/12).
Hingga saat ini, polisi baru menemukan 14 WNI dengan kondisi tiga selamat dan sisanya tewas. Sementara, 21 lainnya masih belum diketahui nasibnya.
Direktur Eksekutif Komite DVI Nasional Indonesia Komisaris Besar Anton Castilani mengatakan saat ini pihaknya sudah berhasil menemukan beberapa sampel data korban. Sampel tersebut nantinya akan dikirim ke Korea Selatan untuk disamakan dengan data jenazah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pihak kepolisian juga membuka pusat informasi di setiap provinsi di mana korban berasal.
Pusat informasi tersebut berfungsi untuk keluarga yang ingin mengetahui perkembangan penyidikan.
"Informasi yang didapat keluarga merupakan perkembangan dari kegiatan tim
Disaster Victim Identification (DVI) Polri," kata Anton.
Dia mengatakan pusat informasi yang dinamakan
Family Assistance Center tersebut dibentuk oleh tim DVI yang tersebar di provinsi tempat para korban tinggal. Untuk diketahui, mayoritas ABK yang terdapat dalam kapal tersebut berasal dari Pulau Jawa.
"Tiga orang DKI Jakarta, delapan orang dari Jawa Barat, 17 orang dari Jawa Tengah, dan satu orang dari Jawa Timur," kata Anton. Sedangkan sisanya berasal dari Maluku (tiga orang), Papua (satu orang), Sulawesi Utara (satu orang) dan Sulawesi Selatan (satu orang).
Sebelumnya, sebuah kapal penangkap ikan bernama Oryong 501 tenggelam di Laut Bering, Rusia pada Senin (1/12) waktu setempat. Kapal tersebut membawa 62 awak kapal, yaitu satu warga negara Rusia, 11 warga negara Korea Selatan, 13 warga negara Filipina dan 35 WNI. Sementara bendera yang terpasang di kapal tersebut adalah bendera Korea Selatan.