Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat merasa berkas-berkas persyaratan agar dapat sah menjadi wakil gubernur itu cukup menyita banyak waktu.
"Saya memang hari ini sudah janjian ketemu sama Pak Ahok, karena 2-3 hari lalu Pak Sekda memberi pesan saya untuk lengkapi persyaratan yang dibutuhkan dan diajukan Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri)," ujar Djarot.
Demikian diungkapkan bekas Wali Kota Blitar itu usai pertemuannya dengan Sekertaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di lantai di lantai 4 Gedung Blok G Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (5/12).
"Persyaratannya ternyata, aduh njelimet dan banyak banget. Dan bagi saya sepele-sepele ya," ucap dia dengan logat Jawa Timur yang khas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot menyebutkan, persyaratan tersebut di antaranya adalah Surat Keterangan Berkelakukan Baik (SKBB). "Saya harus urus SKBB di kepolisian di mana KTP saya diterbitkan. Berarti saya harus ke Blitar," ucap dia.
Selain SKBB, Kemendagri mengharuskan Djarot untuk membuat surat pernyataan tidak pailit oleh pengadilan dan tidak dicanut hak memilih dan dipilih.
"Ini kan sepele tapi ribet. Bukan repot, tapi membutuhkan waktu juga. Gampang sih ngurusnya. Tapi yang lain masalah ijazah. Itu sudah selesai pada Pak Sekda, tinggal beberapa yang harus saya ambil di Blitar," kata dia.
Oleh sebab itu, Djarot berencana untuk kembali ke Blitar pada Minggu (7/12). "Kebetulan ada reses DPR. Saya kan masih anggota Komisi II DPR RI. Waktu reses ini akan saya pergunakan untuk ketemu sama warga Blitar untuk meminta dukungan dan doa restu. Sekaligus juga untuk nyekar ke makam Bung Karno," ujar dia.