Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya versi Musyawarah Nasional IX Jakarta, Yorrys Raweyai, menegaskan terhitung hari ini pihaknya tidak lagi membolehkan kubu Aburizal Bakrie (Ical) untuk menggunakan fasilitas Kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat.
"Bilang mereka (kubu Munas IX Bali) tidak boleh berkantor lagi di sini. Mulai hari ini, kantor DPP Slipi resmi milik Golkar Ancol, tertutup bagi Golkar Ical, Bali," kata Yorrys kepada CNN Indonesia, Selasa (16/12).
Yorrys menegaskan, kubu Ical seharusnya menagih kepada ketua umumnya untuk berkantor di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, seperti yang pernah dijanjikan Ical saat pemilihan di Munas VIII Riau. "Saya sudah larang, tidak bisa lagi mereka datang ke sini. Mereka itu berkantor saja di Epicentrum, seperti yang dijanjikan Ical 2009 lalu."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yorrys juga menyangkal jika pihaknya telah membuat kesepakatan dengan kubu Ical untuk bersama-sama membekukan kantor DPP sementara. Pembekuan kantor akan dibuka kembali dengan ajang pertemuan resmi dua kubu pada 10 Januari 2015 mendatang.
"Tidak ada itu, itu klaim meraka saja, kapan kita ketemu? Tidak ada. Ini sudah jelas, tidak ada lagi rekonsiliasi karena secara substansi berbeda. Kita ingin keluar KMP, mereka ingin tetap. Kita dukung perppu mereka tolak perppu. Mau rekonsiliasi apa lagi?" tegas Yorrys.
Perkataan Yorrys tersebut sangat bertolak belakang dengan apa yang dikatakan MS Hidayat yang menggelar konferensi pers di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, sebelumnya. MS Hidayat mengatakan kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono sepakat kantor DPP Partai Golkar ditutup selama Natal dan tahun baru. Dia mengatakan pembicaraan mengenai kantor akan dilakukan Januari 2015.
"Paling telat tanggal 10 Januari 2015 akan diadakan pertemuan resmi untuk dilakukan pelaksanaan penggunaan bersama," ujar MS Hidayat di Bakrie Tower, Selasa (16/12).
Namun MS Hidayat pun menegaskan keputusan tersebut bukan hasil putusan sepihak, melainkan sudah dibicarakan dengan kubu Agung Laksono. "Kesepakatan untuk menutup kantor Golkar tak dilakukan sepihak. Tadi kami sudah bicara dengan Yorrys Raweyai," kata Hidayat.