PESAWAT HILANG

ELT dan Pinger, Kunci untuk Temukan AirAsia Nahas

CNN Indonesia
Minggu, 28 Des 2014 19:48 WIB
ELT dan Pinger tertanam di pesawat. Tak ikut hancur sekalipun pesawat meledak di udara, dan memancarkan sinyal saat pesawat menyentuh tanah atau masuk ke air.
Pesawat AirAsia di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Minggu (28/12). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pencarian terhadap pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang Minggu pagi (28/12), hingga malam ini belum membuahkan hasil. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang turun tangan langsung untuk memimpin operasi pencarian memerintahkan pencarian dilanjutkan esok pagi, Senin (29/12).

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan ada dua bagian pesawat yang bisa menjadi kunci ditemukannya QZ8501. Keduanya adalah Emergency Locator Transmitter (ELT) dan Pinger.

ELT merupakan alat yang terpasang di salah satu bagian pesawat. Apabila pesawat menyentuh permukaan tanah, ELT akan langsung memancarkan sinyal ke satelit. Sinyal tersebut nantinya bakal terdeteksi di alat milik Badan SAR Nasional (Basarnas).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Pinger adalah alat yang terpasang di kotak hitam sebuah pesawat. Pinger akan mengeluarkan suara “ping” saat masuk ke dalam air. Suara “ping” tersebut selanjutkan akan tertangkap radar sonar.

“Alat pendeteksi Pinger tersebut bisa dipasang dalam sebuah kapal laut, bernama sonar detector,” ujar Tatang di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Menurut Tatang, sampai saat ini keberadaan ELT maupun Pinger QZ8501 belum dapat ditemukan. “Alat yang dimiliki Basarnas hingga kini belum mendapatkan sinyal dari ELT dan Pinger,” kata dia.

Meski demikian, Tatang tak mau berpikir negatif tentang nasib QZ8501 beserta para penumpangnya tersebut. Dia ingin terus berpikir positif hingga pesawat benar-benar ditemukan fisiknya.

Secara terpisah, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan, Pinger dan ELT bisa bertahan cukup lama setelah jatuh di darat atau laut. “Pinger memiliki baterai yang tahan hingga sebulan,” kata dia.

Misalkan AirAsia tersebut meledak di udara, ELT dan Pinger tidak akan ikut hancur. Kedua alat tersebut akan terlontar jauh dari tempat pesawat meledak. “Mereka tertanam di tempat yang cukup dalam di pesawat, dan akan langsung terlontar saat terjadi ledakan,” ujar Barata.

ELT dan Pinger merupakan dua alat utama yang bisa menjadi kunci untuk menemukan QZ8501. Saat ini sejumlah alat berat telah dikerahkan untuk melakukan pencarian di lokasi hilangnya pesawat. Pencarian dilanjutkan besok pagi karena gelap malam menyulitkan proses pencarian.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER