AIRASIA DITEMUKAN

Tinggi Gelombang Jadi Hambatan Evakuasi Serpihan dan Korban

CNN Indonesia
Selasa, 30 Des 2014 19:10 WIB
Hambatan terbesar adalah tingginya gelombang laut di sekitar perairan area yang merupakan titik evakuasi.
Kepala Kamar Mesin KN 224 menggunakan direction finder untuk mencari sinyal dari Emergency Locater Transmitter (ELT) pesawat Air Asia QZ8501, Senin (29/12). (CNN Indonesia/Abraham Utama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Soelistyo mengakui upaya evakuasi korban dan serpihan badan pesawat mengalami hambatan. Kendala terbesar, menurutnya adalah gelombang laut di sekitar perairan area yang merupakan titik evakuasi.

“Tinggi gelombang di perairan sekitar Pangkalan Bun mencapai dua hingga tiga meter,” kata Sulistiyo kepada media di kantor Badan SAR Nasional, Selasa (30/12).

Saat ini, kata Soelistyo, di perairan masih berlayar kapal KRI Aceh, KRI Yos Sudarso, KRI Bung Tomo, dan kapal milik Badan SAR Nasional KN 224. Rencananya operasi pencarian dan evakuasi hari ini akan berlangsung hingga pukul 22.00 WIB.

“Selain itu ada juga kapal milik Singapura,” kata Soelistyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malam ini, Soelistyo memerintahkan kepada para kapal pencari untuk melokalisir area pencarian Sektor V. “Kalau gelombang mereda kami teruskan evakuasi,” katanya.

Badan SAR Nasional (Basarnas) dipastikan telah menemukan puing pesawat AirAsia QZ8501 dan enam jasad diduga penumpang, Selasa (30/12).

Kronologi penemuan pesawat mulai jelas ada pukul 10.05 WIB hari ini setelah pesawat C-295 milik TNI Angkatan Udara menemukan benda berwarna putih. Setelahnya, pada 11.30 WIB, pesawat C-130 TNI Angkatan Udara juga menemukan potongan logam.

Setelah itu, puing-puing lain seperti pintu darurat pesawat kemudian ditemukan. Kepala Basarnas Masdya TNI F Henry Bambang Soelistyo menyatakan, 95 persen yakin bahwa puing yang ditemukan berasal dari AirAsia QZ8501.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER