Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengaku selama ini secara diam-diam memantau kinerja para menteri Kabinet Kerja dari 343 media. Sebab Jokowi -sebutan akrab Joko Widodo- menilai pemberitaan media dapat membentuk persepsi dan citra publik terhadap kinerja pemerintahan yang dia pimpin.
"Dalam kurun hampir tiga bulan ini, kami menganalisis (menggunakan) mesin intelijen media manajemen dari 343 media," kata Jokowi dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/1).
Jokowi meminta para pembantunya memahami bahwa setiap kebijakan, pekerjaan, maupun pernyataan menteri bakal selalu diikuti dan dinilai oleh publik lewat media massa. Bagi Jokowi, pemberitaan media dapat membentuk persepsi masyarakat mengenai kinerja kementerian yang menjadi bahan pemberitaan.
"Ingin sedikit saya sampaikan mengenai Kabinet Kerja dalam potret media itu supaya semuanya juga tahu bahwa kami ini selalu dipotret, selalu diikuti, dan selalu dinilai oleh media," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menyebut, meski ekspos media belum tentu mewakili kinerja pemerintah, namun media sebagai pembawa pesan dapat membentuk persepsi dan citra terhadap kinerja pemerintah.
"Ada aktivitas, kebijakan, langkah-langkah menteri maupun institusi yang lain yang dipotret media dari berbagai sudut, termasuk di dalam yang pro maupun yang kontra," kata Jokowi.
Jokowi bersama seluruh jajaran menteri Kabinet Kerja saat ini sedang membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan rencana kerja pemerintah tahun 2015. Para menteri telah hadir dalam sidang paripurna tersebut.
(rdk/sip)