Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat terorisme, Ansyaad Mbai, tak menganggap serius dengan adanya ancaman bom yang ditujukan untuk kantor media VoA Indonesia. Apalagi dikaitkan dengan kekhawatiran ancaman keamanan bagi seluruh kantor-kantor media di Indonesia pada umumnya.
Selain itu, menurut Ansyaad, terlalu dini juga bila ancaman terhadap VoA Indonesia dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi di Perancis. "Saya kira terlalu buru-buru, bisa saja iseng numpang situasi di Paris," kata Ansyaad kepada CNN Indonesia, Minggu (11/1).
Ansyaad beranggapan, sepanjang pengalamannya menangani kasus terorisme di Indonesia, tindakan teror tidak didahului dengan ancaman.
Menurut mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini, masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu khawatir dengan adanya kasus tersebut. Dalam pandangannya, kehebohan Charlie Hebdo tidak akan menjalar hingga ke Indonesia. "Potensi tetap ada, cuma kemungkinan terjadi saya kira masih belum serius," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan sebelumnya bangunan surat kabar Jerman, Hamburger Morgenpost, menjadi sasaran serangan pembakaran dengan arson oleh dua orang.
Seperti banyak surat kabar Jerman lainnya, Hamburger Morgenpost telah mencetak ulang kartun yang pernah diterbitkan majalah satire Perancis Charlie Hebdo yang diserang pada Rabu (7/1), berujung pada tewasnya 12 orang, lalu 5 orang lain, yang terdiri dari seorang polwan dan empat sandera di swalayan.
(sip/sip)