PROGRAM JOKOWI

Jokowi Cerita Ihwal Penenggelaman Kapal Nelayan Ilegal

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 12 Jan 2015 14:12 WIB
Terima laporan merugi hingga Rp 300 triliun per tahun dari perairan Indonesia, Jokowi akui sepakat dengan Menteri Susi untuk tenggelamkan kapal ilegal.
Terima laporan merugi hingga Rp 300 triliun per tahun dari perairan Indonesia, Presiden Jokowi akui sepakat dengan Menteri Susi untuk tenggelamkan kapal ilegal. (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Bandung, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan penenggelaman kapal-kapal ilegal yang mencuri ikan di perairan Indonesia bukan sekedar masalah kerugian ataupun penegakan hukum negara, akan tetapi, pengambilan ikan secara ilegal itu disebutnya dapat menjatuhkan kewibawaan dan juga kedaulatan Indonesia. 

Dalam pidato Pembukaan Musyawarah Nasional XVV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), yang mengangkat tema 'Pengusaha Muda Nasional Menjawab Tantangan Global', Jokowi mengungkapkan ihwal ditenggelamkannya kapal-kapal nelayan yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. 

"Bu Susi menyampaikan ke saya, 'Pak, di perairan kita ada 4.500 sampai 7ribu kapal yang beredar. 90 persen di antaranya tidak ada izin. Setahun, kita bisa kehilangan Rp 300 triliun," ujar Jokowi di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Senin (12/1). Mendengar laporan tersebut, Jokowi mengaku langsung memerintahkan Susi untuk menangkap para pelaku illegal fishing yang dilaporkan.

"Bayangkan, saya langsung perintahkan kepada menteri, TNI, dan polri saat itu juga untuk kejar illegal fishing. Tangkap itu!" kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski telah memerintahkan Menteri Susi untuk mengambil tindakan tegas, namun saat itu Jokowi menerima solusi lainnya, selain penangkapan para pelaku illegal fishing. "Lalu Bu Susi tanya, 'Pak, kalau kapal yang mencuri itu kita tenggelamkan saja, bagaimana?'" cerita Jokowi.

Dia pun mengatakan langsung memberikan tanggapan atas saran Menteri Susi tersebut. "Tenggelamkan!" Namun, selang seminggu setelah memberikan perintah, ternyata kapal-kapal tersebut belum juga ditenggelamkan. Mengaku sudah gemas dengan laporan pelanggaran di perairan Indonesia tersebut, Jokowi pun menyebut telah mengeluarkan perintah tiga kali untuk menenggelamkan kapal-kapal.

"Saya tunggu seminggu baru ditenggelamkan di perintah ketiga. Eh ternyata ada prosedurnya," kata Jokowi, yang diikuti tertawa para peserta Munas HIPMI.

Menutup kisahnya di hadapan pengusaha-pengusaha muda, Jokowi menegaskan, pemerintah tidak akan bisa bernegosiasi dengan orang-orang luar yang melakukan pelanggaran di wilayah Indonesia. "Masalah illegal fishing bukan saja masalah meruginya negara karena ikan dicuri, melainkan masalah kewibawaan, kedaulatan, dan penegakan hukum negara. Masalah kayak begitu enggak usah ditawar-tawar! Tapi jangan (ditenggelamkan) sama orangnya, nanti ramai. Orangnya ambil dulu, kapalnya yang di tenggelamkan," ujarnya. (meg/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER