Jakarta, CNN Indonesia -- Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 akhirnya dibuka secara resmi, Kamis (15/1) ini. Pendaftaran bisa dilakukan serempak melalui
website resmi SNMPTN sejak tanggal 22 Januari nanti.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir dalam peluncuran SNMPTN 2015 di Gedung Kemenristek-Dikti, Senayan, Kamis (15/1).
"Calon peserta SNMPTN harus sudah berada di kelas terakhir pada level pendidikan menengah atas atau menengah kejuruan," ujar dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain sudah mesti menyelesaikan pendidikan menengah atas atau kejuruan, calon peserta juga mesti memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan masing-masing PTN.
"Mereka juga harus memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan masing-masing PTN," kata Nasir.
Untuk mendaftar, tiap sekolah dan siswa harus mengakses Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) secara online. Tiap siswa nantinya harus melakukan verifikasi nilai rapor di laman
pdss.snmptn.ac.id. Sementara itu, pendaftaran program studi PTN dilakukan di laman
web.snmptn.ac.id.
Pengisian dan verifikasi PDSS ini dapat dilakukan sejak 22 Januari hingga 8 Maret 2015. Sementara, pendaftaran dapat dilakukan sejak 13 Februari hingga 15 Maret 2015.
Calon peserta SNMPTN dapat memilih maksimal dua PTN dengan ketentuan mesti memilih satu PTN yang berlokasi di provinsi sama dengan asal sekolah siswa. Sementara itu, prodi yang dapat dipilih maksimal tiga dengan ketentuan satu PTN maksimal dua prodi.
Nasir mengatakan nantinya data yang masuk akan diolah pada tanggal 1 April hingga 31 Mei 2015. Kelulusan akan diumumkan pada 9 Mei 2015. Bagi yang lulus, pendaftaran ulang dapat dilakukan pada 9 Juni 2015.
Lebih jauh lagi, Nasir mengatakan penyelenggaraan SNMPTN seratus persen akan ditanggung pemerintah. Sehingga, baik siswa atau orangtua siswa tak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun.
"Proses penyelenggaraan SNMPTN akan ditanggung 100 persen oleh pemerintah," kata Nasir.
(utd/obs)