Rapor dan Daftar Prestasi Siswa Tentukan Kelulusan SNMPTN

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Selasa, 10 Feb 2015 05:40 WIB
Ketua Panitia Seleksi SNMPTN 2015 Rochmat Wahab mengatakan lulus atau tidaknya seorang siswa dalam ujian masuk PTN akan ditentukan oleh rektor.
Pelajar mengikuti ujian di Sekolah Menengah Atas Jakarta Selatan, Senin, 8 Desember 2014. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 Rochmat Wahab mengatakan lulus atau tidaknya siswa dalam SNMPTN ditentukan oleh rektor. Sementara, panitia SNMPTN hanya berperan sebagai fasilitator.

"Pembobotan nilainya nanti dengan rektor. Jadi, kelulusan sepenuhnya di tangan rektor, baru nanti hasilnya diberikan ke panitia," kata Rochmat saat konferensi pers di Gedung Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (9/2).

Seleksi, katanya, akan dilaksanakan melalui hasil penelusuran prestasi dan portofolio akademik. Nilai rapor dan daftar prestasi siswa bersangkutan dengan demikian harus dimasukkan ke dalam sistem berbasis online bernama Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rochmat menjelaskan, SNMPTN akan diikuti 63 PTN dengan daya tampung sebanyak 137.781 kursi. Rochmat berpendapat siswa-siswa berprestasi nantinya akan lebih dimudahkan dalam menembus SNMPTN. "Misalnya, dia juara olimpiade nasional maupun internasional, baik itu olimpiade akademik, olahraga, maupun seni. Itu bisa dimasukkan ke PDSS," katanya.

Rochmatpun menegaskan semua prosedur penilaian dilakukan secara objektif. "Kami punya rekam jejak sekolah. Salah satunya, dengan melihat rekam jejak dan prestasi kakak kelasnya. Jadi, tenang saja, penilaiannya pasti objektif," katanya.

Rochmat mengatakan tiap rektorat universitas telah mempunyai data sekolah-sekolah dan telah dikategorikan menjadi tiga yaitu: putih, abu-abu, dan hitam, sesuai dengan kualitas sekolahnya. Sekolah yang dianggap paling berkualitas adalah yang berada di daftar putih. Sedangkan, sekolah paling tidak berkualitas masuk dalam kategori hitam.

Namun, kata Rochmat, pihaknya tidak akan "pukul rata" dalam melakukan penilaian. "Kalau ada anak yang bagus dari sekolah yang masuk daftar hitam, tentu tetap dipertimbangkan untuk lulus SNMPTN," kata Rochmat.

Adapun, Bendahara SNMPTN 2015 yang juga Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta Ravik Karsidi mengatakan pengkategorian sekolah putih, abu-abu, dan hitam sangat bergantung pada akreditasi sekolah. "Kami juga lihat rekam jejak kakak kelasnya yang sudah berada di UNS," ujarnya. (utd/agk)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER