Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau kepada tokoh agama dan ulama untuk mewaspadai adanya upaya adu domba umat Islam menyusul insiden penyerangan terhadap Majelis Az-Zikra di Sentul, Bogor, pada Rabu malam (11/2).
Penyerangan tersebut, menurut Lukman, dapat menyebabkan perpecahan dengan adanya tuduhan terhadap salah satu kelompok agama Islam minoritas di Indonesia.
"Tentu kami sangat mengecam tindakan kekerasan seperti itu karena bertentangan dengan ajaran Islam dan paham kemanusiaan. Kami juga berharap agar tokoh agama, ulama, kiai, dan ustaz untuk betul-betul bijak melihat persoalan ini serta tidak mudah terprovokasi," kata Lukman kepada CNN Indonesia, Kamis (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyerangan ke Kampung Majelis Az-Zikra asuhan Arifin Ilham oleh 38 orang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Menurut Kepolisian Resor Bogor, saat ini petugas kepolisian masih mendalami motif kelompok tersebut melakukan penyerangan.
Sementara pada laman Facebook-nya, Arifin Ilham menuliskan bahwa Majelis Az-Zikra diserang oleh segerombolan pihak yang mengaku dari paham Syiah dan dipimpin oleh seseorang yang mengaku Habib Ibrahim. Meski demikian, hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi mengenai identitas kelompok penyerang tersebut.
Lukman menilai adanya kemungkinan skenario pihak-pihak tertentu yang ingin membenturkan internal umat Islam dengan melakukan politik adu domba dan mengangkat isu perselisihan antara Sunni dan Syiah seperti yang terjadi di negara lain.
"Satu hal yang perlu diwaspadai, ada pihak tertentu yang ingin membuat umat Islam di Indonesia selalu saling dibenturkan dan menciptakan persoalan internal umat Islam sehingga kita tidak cukup energi lagi untuk kembangkan hal besar lain," kata Lukman.
Konflik antara Sunni dan Syiah dimulai dengan adanya perbedaan paham menafsirkan peran sahabat Nabi Muhammad SAW. Perbedaan pandangan itu kemudian membuka celah potensi konflik antara pengikut dari dua kelompok tersebut.
Meski demikian Lukman menilai persamaan yang ada antara kedua kelompok sebenarnya jauh lebih besar dari perbedaannya. "Ini merupakan keragaman dalam pandangan. Masih jauh lebih banyak persamaannya. Kenapa tidak menekankan pada persamaan daripada perbedaan?" ujar Lukman.
Lukman meminta kepada semua pihak untuk menyerahkan kasus penyerangan tersebut kepada Kepolisian. "Kami berharap Kepolisian bisa mengungkap siapa pelaku penyerangan tersebut. Percayakan betul kepada Kepolisian untuk membawa ke proses hukum serta memberikan sanksi yang setimpal," kata dia.
(utd/agk)