Jakarta, CNN Indonesia -- Dai kondang Arifin Ilham mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Selasa (27/1). Dia datang bukan untuk diperiksa penyidik KPK, melainkan hendak memberikan ceramah di lembaga antikorupsi itu.
Pendiri Majelis Taklim Adz-Dzikra tersebut datang bersama rombongan pengajian menjelang tengah hari. Ada dua mobil berwarna putih yang mengantar rombongan Majelis Adz-Dzikra. Dari salah satu mobil, Arifin turun dengan mengenakan kopiah dan baju koko putih.
Sang dai mengaku datang tanpa agenda khusus, termasuk soal penetapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka oleh Polri dan pelaporan dugaan pelanggaran kejahatan atas beberapa pimpinan KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, dalam ceramahnya Arifin mendoakan yang terbaik bagi Indonesia. "Ustaz pasti mendoakan. Kita semua berharap di negeri ini ada sosok pemimpin yang berwibawa, jujur, berani, mandiri dan tegas," kata dia.
Sebagai tokoh agama yang memiliki banyak penggemar, pengaruh Arifin tak bisa dikesampingkan. Sebelumnya, Arifin dikabarkan melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo sebagai bentuk kritikan terhadap situasi yang mendera negeri saat ini.
Menurut Arifin, persoalan di negara ini hanya bisa diselesaikan dengan kehadiran Presiden yang tegas dan berwibawa, dan hal itu akan lebih optimal jika para penegak hukum menunjukkan integritasnya.
"Kita semua tentunya ingin polisi yang bersih, KPK yang berani, dan TNI yang giat agar rakyat bisa menikmati kesejahteraan di negeri ini," ujar Arifin.
Jumat (23/1), Bareskrim Polri menangkap Bambang Widjojanto dan menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus pemberian keterangan palsu di depan sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, tahun 2010. Saat itu Bambang belum menjabat Ketua KPK. Ia menjadi pengacara salah satu pasangan calon yang bersengketa.
Keesokannya, Sabtu (24/1), giliran Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan mengambil paksa saham milik PT Desy Timber, perusahaan penebangan kayu yang beroperasi di Berau, Kalimantan Timur, pada tahun 2006, saat Adnan menjadi penasihat hukum perusahaan itu.
Senin kemarin, Ketua KPK Abraham Samad pun dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tudingan melakukan pertemuan dengan petinggi partai politik untuk melakukan lobi politik dengan imbalan bantuan hukum bagi kader partai Emir Moeis sebagaimana yang ditulis dalam artikel ‘Rumah Kaca Abraham Samad’ di blok Kompasiana.
Rabu esok (28/1), Wakil Ketua KPK Zulkarnain juga dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan korupsi dana hibah Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) Jawa Timur tahun 2008.
Dengan semua pimpinannya dilaporkan ke Bareskrim, apalagi bila mereka ditetapkan Polri menjadi tersangka, maka KPK terancam lumpuh.
Rentetan pelaporan terhadap para pimpinan KPK itu dimulai sepekan setelah KPK menetapkan calon Kapolri tunggal Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening gendut. Saat ini penyidik KPK tetap mengusut kasus Budi dan memanggil saksi-saksi dari Polri meski para pimpinannya diperkarakan ke Bareskrim Polri.
(utd/agk)