Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian berharap insiden penyerangan kampung Majelis Az-Zikra, Sentul, Bogor tidak menyebar atau memicu penyerangan serupa di daerah lain. Oleh sebab itu Polda Jawa Barat berkoordinasi dengan polda-polda sekitar.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Sulistyo Pujo, Kamis (12/2), koordinasi bahkan dilakukan dengan Polda Jawa Tengah, Yogyakarta, Metro Jaya, Banten, dan Polda Lampung sudah agar massa ormas tidak datang ke Bogor.
"Kami koordinasikan dengan polda lain di sekitar Jawa Barat agar tidak ada ormas lain ke Bogor," kata Pujo kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Pudjo menilai belum perlu dilakukan penjagaan di perbatasan Bogor untuk mencegah massa masuk yang dapat memperkeruh suasana. Saat ini pengamanan maksimal dilakukan di sekitar Masjid Az-Zikra. Polda Jabar mengirim satu kompi Brimob untuk membantu pengamanan Polres Bogor.
Kepada masyarakat, Sulistyo mengimbau agar mempercayakan masalah ini kepada Kepolisian karena sudah masuk unsur pelanggaran hukum. "Jangan main hakim sendiri, ini masalah lokal," ujarnya. Kondisi di Bogor sendiri saat ini kondusif.
Pujo justru tidak mengkhawatirkan keamanan di kota hujan tersebut. Yang harus diwaspadai saat ini menurutnya justru keamanan di daerah lain karena adanya sentimen antarkelompok agama tertentu.
Polres Bogor saat ini masih memeriksa 38 orang pelaku penyerangan di kampung Majelis Az-Zikra. Selain ingin mencari tahu motif penyerangan, polisi juga ingin tahu asal kelompok tersebut.
Menurut Pujo, meski sempat mengaku berasal dari kelompok tertentu, namun polisi tidak percaya begitu saja. "Kami khawatir ada upaya adu domba antarkelompok masyarakat," katanya.
Penyerangan terjadi pada Rabu (11/2) malam sekitar pukul 11.00 wib. Pemimpin Majelis Az-Zikra, Arifin Ilham, dalam akun Facebook-nya mengatakan pelaku penyerangan mengaku dari kelompok tertentu yang tersinggung pada isi spanduk yang ada di tempat tersebut dan minta spanduk itu diturunkan.
(sur/agk)