Sultan Ternate ke-48 Meninggal Dunia

Megiza | CNN Indonesia
Kamis, 19 Feb 2015 13:22 WIB
Kenangan terakhir Ketua DPD Irman Gusman adalah saat sang Sultan memimpin sidang MPR hingga selesai, meski ia sudah dalam kondisi tidak sehat.
(Ilustrasi : Thinkstock/Majivecka)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah-Majelis Permusyawaratan Rakyat asal Maluku Utara, Sultan Ternate Mudaffar Sjah menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Kamis (19/2) pagi.

Sekitar pukul 10.07 WIB, jenazah sang sultan diberangkatkan langsung ke Ternate diiringi isak tangis keluarga dan kerabat. Ratusan orang, seperti dilansir dari detik.com, hadir menyampaikan belasungkawa kepada keluarga sultan.

Salah satunya adalah Ketua DPD, Irman Gusman, yang terlihat hadir mengiringi keberangkatan sultan. Sultan, yang namanya tercantum sebagai anggota DPD/MPR periode 2009-2014, disebut Irman sebagai tokoh senior yang banyak memberikan kontribusinya dalam perjalanan DPD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama beliau menjadi anggota DPD 2009-2014, beliau ini sangat aktif dalam berbagai kegiatan kenegaraan. Walaupun beliau seorang sultan, tapi beliau orang yang sangat bersahaja, sangat komunikatif, dan beliau ini selalu memberikan kegembiraan kalau lagi berbicara," kata Irman, Kamis (19/2).

Selain menyebut Mudaffar sebagai sosok yang mampu mencairkan suasan, Irman menambahkan, sang sultan juga sangat terlihat sebagai seorang nasionalis, yang selalu tunduk pada keputusan negara.

"Kita tahu Ternate kan kesultanan yang besar ya, tapi beliau sebagai anggota dewan tidak menempatkan dirinya sebagaimana seorang sultan, tapi lebih sebagai seorang negarawan. Mudah-mudahan almarhum diterima di sisi Allah SWT. Karena beliau ini jadi anggota dewan di DPRD maupun DPD sudah lama sekali, sejak tahun '87," ujar Irman.

Salah satu momen terakhir sultan yang dikenang Irman di antaranya saat almarhum menjadi ketua sidang MPR. Meski sedang dalam kondisi yang tidak sehat, Mudaffar tetap mampu mengikuti jalannya sidang hingga selesai.

"Paling berkesan tentu saat beliau menjadi ketua sidang MPR ya, meskipun beliau dalam keadaan sakit. Itu harus menjadi contoh bagi politisi-politisi muda, dedikasi beliau tinggi sekali. Waktu dipapah saja beliau masih mau, walaupun tak bisa melafazkan kata-kata, tapi menunjukkan beliau ingin," katanya.

Adapun, usai masa sidang MPR itu, diakui Irman sebagai awal menurunnya kembali kesehatan Mudaffar. "Sejak itu kesehatannya langsung merosot. Iya, sejak bulan Oktober itu," kenang Irman. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER