Jakarta, CNN Indonesia -- Perolehan suara Partai Amanat Nasional era kepemimpinan Hatta Rajasa saat ini menurut Wakil Ketua Umum Drajad Wibowo tertinggi selama empat pemilu terakhir. Perolehan suara 7,59 persen pada pemilu 2014 lalu lebih tinggi dibandingkan perolehan suara pemilu 1999 (7,12 persen) di mana PAN masih menikmati euforia reformasi.
"Saya memakai tolok ukur yang paling mendasar bagi semua parpol, yaitu perolehan suara dalam Pemilu legislatif," kata Drajad dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/2).
Menurutnya jika perolehan suara naik, kader-kader PAN lebih berpeluang menjadi anggota DPR atau DPRD. PAN juga lebih berpeluang untuk mengusung kader menjadi Kepala Daerah ataupun Presiden/Wakil Presiden. Begitu juga sebaliknya jika perolehan suara turun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pada Pemilu 1999 PAN berhasil meraup suara hingga 7,21 persen, maka lima tahun setelahnya pada Pemilu 2004 PAN hanya bisa meraih 6,44 persen. Penurunan kembali terjadi pada Pemilu 2009 di mana suara yang dikantongi partai berlambang matahari ini hanya 6,01 persen.
Tren penurunan perolehan suara ini, kata Drajad bisa dihentikan pada Pemilu 2014 lalu di mana PAN dipimpin oleh Hatta Rajasa dan Sekretaris Jenderal Taufik Kurniawan. Sementara perolehan terendah yakni pada tahun 2009 saat PAN dipimpin oleh Soetrisno Bachir dan Sekretaris Jenderal Zulkifli Hasan.
"Perolehan suara PAN dalam Pemilu 1999, 2004 dan 2009 terbukti terus menurun, di bawah kepemimpinan Hatta Rajasa, tren buruk ini bukan hanya dihentikan, tapi dibalik menjadi membaik," kata Drajad.
Menurutnya, membalik tren negatif itu memerlukan energi yang jauh lebih besar dibanding melanjutkan tren yang naik. "Fakta-fakta di atas membuktikan, siapa yang menghasilkan suara tertinggi dan siapa yang terendah. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan," katanya.
Drajad memang tak menyebut siapa yang tidak berkenan pada data di atas. Namun saat ini PAN memang tengah menyiapkan kongres untuk memilih ketua umum. Dua nama sudah menyatakan akan maju yakni petahana Hatta Rajasa dan Zulkifili Hasan. Kongres akan diadakan di Bali pada 28 Februari hingga 3 Maret 2014.
(sur)