Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Polsek Pondok Aren sejauh ini belum bisa memperkirakan kelompok begal motor yang beraksi pada Selasa (24/2) dini hari kemarin. Petugas bahkan belum bisa mengidentifikasi jenazah salah satu pelaku yang tewas dibakar warga.
"Kondisi jenazah rusak tak bisa dikenali," kata Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Pondok Aren Inspektu Satu Agung S Aji kepada CNN Indonesia, Rabu (25/2). Petugas menurutnya juga tak menemukan ciri khusus di tubuh pelaku ini.
Karena itu ia berharap jika ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk datang ke Polsek Pondok Aren atau ke RSUD Tangerang di mana jenazah pelaku disimpan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika ada keluarga yang mengakui jenazah tersebut, penyidik bisa menjadikannya titik awal penyelidikan.
Memang sempat ada kabar bahwa ada tato di tubuh pelaku ini. Namun Agung berharap soal tato ini tak dibesar-besarkan. Ada atau tidaknya tato di tubuh korban juga belum bisa dipastikan.
Jenazah pelaku tersebut kini ada di RSUD Tangerang. Agung mengimbau jika ada warga yang kehilangan anggota keluarganya agar bisa datang ke RSUD Tangerang atau ke Polsek Pondok Aren.
Ia berharap ada keluarga yang datang dan mengakui sebagai kerabat pelaku tersebut. Dengan begitu petugas bisa menjadikannya titik awal untuk mengejar tiga pelaku lain yang masih buron.
Penyidik sejauh ini sudah memeriksan empat orang saksi terdiri dari dua orang saksi korban dan dua warga sekitar. Namun karena kondisi saat kejadian gelap, para saksi ini mengaku tak bisa mengingat wajah para pelaku perampokan sepeda motor.
Peristiwa pembegalan yang berujung pada dibakarnya pelaku ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB kemarin. Kejadian bermula saat Wahyu Hidayat dan Sri Apriani berboncengan sepeda motor melintasi Jalan Masjid Baiturrahim, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Keduanya dipepet oleh empat orang pelaku yang mengendarai dua sepeda motor. Salah seorang pelaku yang membawa samurai langsung membacok kaki Wahyu. Sepeda motor yang dikendarainya langsung terjatuh.
Saat itulah Wahyu dan Sri langsung berterian meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan tersebut langsung mendatangi lokasi. Panik melihat warga berdatangan, para pelaku kabur menggunakan sepeda motor. Namun malang salah seorang dari mereka tertinggal. Ia menjadi bulan-bulanan warga dan dibakar hingga tewas.
(sur/sip)