Nusa Dua, CNN Indonesia -- Ruang sidang pembahasan tata tertib Kongres IV Partai Amanat Nasional sempat ricuh dan menyebabkan satu orang terluka, yakni Ketua DPD Kab. Karo Muhammad Rafi Ginting.
Salah seorang pendiri PAN Aspar Paturusi menilai hal tersebut menunjukkan tidak lagi terlihat upaya saling menghargai dalam penyelenggaraan Kongres IV PAN ini.
"Kongres ini mungkin dinamika politik. Upaya saling menghargai tidak tampak lagi," tutur Aspar di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Minggu (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kisruh tersebut, salah contoh tidak terlihat lagi adanya upaya saling menghargai adalah penyampaian mengenai pertemuan antara Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Hatta Rajasa oleh Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais.
"Cerita Hatta bertemu menemui Jokowi itu hal biasa. Menyampaikannya itu kurang bijak, seakan itu dianggap sebagai satu kesalahan," jelasnya.
Ia menyayangkan dinamika-dinamika yang telah terjadi dalam kongres ini. Menurutnya, pertarungan di antara kedua belah calon ketua umum yakni Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan dapat berjalan secara adil.
"Pertarungan kongres ini seharusnya obyektif karena dua-duanya kami saling kenal dan mengabdi pada partai," tegasnya.
(obs)