Pendiri PAN Nilai Kedua Kubu Tak Saling Menghargai

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Minggu, 01 Mar 2015 17:07 WIB
Ruang sidang pembahasan tata tertib Kongres IV Partai Amanat Nasional sempat ricuh dan menyebabkan satu orang terluka.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais (kedua kiri) bersama Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan (kiri) menyaksikan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa berjalan usai memberi sambutan dalam pembukaan Kongres IV Partai Amanat Nasional (PAN), Bali, Sabtu (28/2). Kongres tersebut dijadwalkan berlangsung hingga 2 Maret 2015 dengan salah satu agenda pentingnya yaitu pemilihan ketua umum PAN periode 2015-2020. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Nusa Dua, CNN Indonesia -- Ruang sidang pembahasan tata tertib Kongres IV Partai Amanat Nasional sempat ricuh dan menyebabkan satu orang terluka, yakni Ketua DPD Kab. Karo Muhammad Rafi Ginting.

Salah seorang pendiri PAN Aspar Paturusi menilai hal tersebut menunjukkan tidak lagi terlihat upaya saling menghargai dalam penyelenggaraan Kongres IV PAN ini.

"Kongres ini mungkin dinamika politik. Upaya saling menghargai tidak tampak lagi," tutur Aspar di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Minggu (1/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kisruh tersebut, salah contoh tidak terlihat lagi adanya upaya saling menghargai adalah penyampaian mengenai pertemuan antara Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Hatta Rajasa oleh Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais.

"Cerita Hatta bertemu menemui Jokowi itu hal biasa. Menyampaikannya itu kurang bijak, seakan itu dianggap sebagai satu kesalahan," jelasnya.

Ia menyayangkan dinamika-dinamika yang telah terjadi dalam kongres ini. Menurutnya, pertarungan di antara kedua belah calon ketua umum yakni Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan dapat berjalan secara adil.

"Pertarungan kongres ini seharusnya obyektif karena dua-duanya kami saling kenal dan mengabdi pada partai," tegasnya. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER