WNI Hilang Di Turki, Gabung ISIS Lewat Tur Wisata?

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Minggu, 08 Mar 2015 21:26 WIB
Sebanyak 16 warga negara Indonesia dilaporkan hilang di Turki. Benarkah bergabung dengan ISIS? Modus baru gabung ISIS lewat agen tur wisata?
Masjid Aya Sofia di Istanbul, Turki. (Dok. Wikipedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal menyatakan Indonesia telah bekerja sama dengan otoritas Turki untuk mencari 16 WNI yang hilang. Namun, sampai saat ini, otoritas Turki belum berhasil mendeteksi ke-16 WNI tersebut.

"Ada pihak di otoritas Turki yang secara tidak resmi mengatakan bahwa para WNI yang hilang ini sudah keluar dari Turki. Karena di semua titik pemeriksaan mereka tidak terdeteksi," kata Lalu seusai diskusi yang diadakan Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia di Jakarta Selatan, Jumat (8/3).

Lalu menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi secara langsung dengan pemerintah Turki untuk mencari WNI hilang yang dicurigai masuk dalam jaringan ISIS itu. "Kami telah bekerja sama dengan pihak intelijen, imigrasi, serta kepolisian Turki. Mereka mengatakan akan mendalami profil 16 WNI itu," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Indonesia juga dilibatkan dalam pencarian 16 WNI tersebut. Badan Intelijen Nasional, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan Tentara Nasional Indonesia dilibatkan dalam investigasi lebih lanjut.

Seperti diberitakan sebelumnya, ke-16 WNI tersebut datang ke Turki sebagai wisatawan yang menggunakan jasa Smailing Tour bersama 25 orang lainnya pada 24 Februari lalu. Adapun, ke-16 orang ini terdiri dari tiga keluarga besar serta dua orang yang tidak mempunyai hubungan keluarga.

Setelah tiba di Istanbul, mereka memisahkan diri, mengaku ada urusan keluarga dan akan kembali pada 26 Februari. Seperti dijanjikan, pada 26 Februari ketua rombongan menelepon salah satu dari 16 orang tersebut, namun mereka mengatakan urusan belum selesai dan nanti akan bergabung di bandara saat pulang.

"Kalau lihat kronologinya, ini bukan kasus kehilangan. Mereka tidak ikut program tur padahal sudah membayar, ini yang menimbulkan kecurigaan," ujarnya. Apalagi, kata Lalu, basis ISIS berbatasan dengan Turki dengan jarak sekitar 900 kilometer.

Meski begitu, Lalu mengatakan belum bisa memastikan apakah ke-16 WNI tersebut betul-betul punya maksud bergabung dengan ISIS. Saat ini penggalian keterangan dari keluarga ke-16 WNI masih dilakukan dan belum didapatkan keterangan yang kuat.

"Ini merupakan modus baru, di mana WNI menggunakan jasa agen tur untuk bergabung dengan ISIS. Setahu saya, modus seperti ini baru sekarang terjadi," ujarnya. Lalu berpendapat untuk ke depannya pemerintah perlu menguatkan deteksi dini serta pencegahan terkait terorisme. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER