Jakarta, CNN Indonesia -- Masa sidang ketiga DPR akan dibuka pada Senin (23/3) mendatang. Sebastian Salang, Komisioner Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) memprediksikan masa sidang ketiga DPR nanti akan lebih 'berwarna' dibandingkan dengan masa sidang kedua.
"Dugaan saya masa sidang ketiga nanti akan ramai. Nanti akan terlihat rapat paripurna pembukaan masa sidang akan banyak interupsi," ujar Sebastian di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (21/3).
Ia pun menyebabkan ramainya rapat paripurna pembukaan masa sidang kedua tersebut disebabkan karena rencana digulirkannya hak angket atas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia oleh Fraksi Partai Golkar. Hal tersebut, lanjut Sebastian, yang menyebabkan munculnya kembali pengelompokkan antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masa sidang pertama
stuck, anggota dewan tidak bisa melaksanakan tugasnya. Masa sidang kedua tidak ada konflik, blok politik di DPR tidak berpihak. Pengelompokan politik yang kemarin sudah meredup, dihidupkan kembali," papar Sebastian.
Jelas terlihat perpecahan diantara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat menjadi
highlight masa sidang pertama DPR. Hampir tidak ada yang dihasilkan oleh parlemen sejak 1 Oktober 2014-5 Desember 2015 silam, karena sulit terbentuknya kesepakatan diantara KIH dan KMP terkait alat kelengkapan dewan.
Pada masa sidang kedua, hampir tidak terlihat adanya koalisi diantara para anggota dewan. Disahkannya Perppu Pilkada menjadi undang-undang dan pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi perhatian dalam masa sidang kedua yang lalu.
Seluruh fraksi menerima Perppu Pilkada untuk disahkan menjadi UU Pilkada meskipun dengan beberapa catatan. Sementara sembilan fraksi kecuali Partai Demokrat setuju pencalonan Budi Gunawan menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo, meskipun KPK telah menetapkan status tersangka atas Budi Gunawan.
Sejumlah agenda panas pun telah menanti para anggota dewan. Pembahasan mengenai pencalonan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menjadi Kapolri menggantikan pencalonan Budi Gunawan menjadi agenda panas bagi DPR. Pengesahan Perppu pelaksana tugas (Plt) Komisioner KPK juga masuk dalam pembahasan masa sidang ketiga nanti.
Dampak dari polemik dualisme Partai Golkar pun akan terlihat jelas dalam masa sidang ketiga ini, seperti digulirkannya hak angket atas Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang diprakarsai oleh kubu Aburizal Bakrie, dan perombakan fraksi dan alat kelengkapan dewan yang akan dilakukan oleh kubu Agung Laksono.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengungkapkan masa sidang ketiga DPR ini hanya akan berlangsung selama kurang lebih selama satu bulan, yang kemudian akan disusul dengan masa reses kembali.
(utw/utw)