Kamis (26/3), Komisaris Utama Pertamina – Dr. Sugiharto MBA berkunjung ke Bandar Lampung untuk meninjau Rumah Sakit Pertamina – Bintang Amin. Dia didampingi oleh Ketua Pembina Yayasan Alih Teknologi – H. Rusli Bintang dan Rektor Universitas Malahayati – Dr. Muhamad Kadafi, SH, MH.
Sugiharto menyempatkan ke ruang tunggu dan berbincang dengan calon pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan. "Alhamdulillah, Rumah Sakit Pertamina – Bintang Amin sudah mampu melayani masyarakat yang ingin berobat memanfaatkan program BPJS Kesehatan," ujar Sugiharto.
Kemudian dia melanjutkan tinjauan dengan melihat langsung sejumlah peralatan canggih yang tersedia di rumah sakit hijau ini. Ada CT-Scan, alat bedah syaraf, alat cuci darah, pengobatan jantung dan alat-alat medis modern lainnya. Tak luput dari tinjauan Sugiharto adalah ruang inap pasien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya bagus-bagus. Melebihi dari apa yang saya bayangkan selama ini. Pertamina jelas sangat bangga bekerjasama dengan Universitas Malahayati,” puji Sugiharto. Selesai berkeliling rumah sakit hijau, Sugiharto kemudian menuju Universitas Malahayati untuk memberi materi kuliah umum pada pukul 10.00 WIB.
Ribuan mahasiswa yang telah memadati Gedung Graha Bintang dengan antusias mengikuti kuliah umum dari Sugiharto. Sugiharto menanamkan sebuah keyakinan tentang bagaimana menggapai keberhasilan.
"Faktor paling utama adalah rajin. Saya ini tidak pintar, tapi rajin. Di sekolah dulu, jika orang lain cukup sekali membaca sudah memahami mata pelajaran, saya sampai 10x membaca baru mengerti," cerita pria kelahiran Medan, 29 April 1955 tersebut.
Berkat ketekunannya itulah doktor jebolan Universitas Gadjah Mada dengan gelar cum laude tersebut mampu meraih berbagai prestasi. Sugiharto mengawali karirnya dengan bekerja di Bank Trust Company and Chemical. Karirnya pun terus menanjak sejak menjadi Direktur Keuangan dan Direktur Utama Medco Energy.
Sempat menjadi Menteri Negara BUMN, kini Sugiharto menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tbk. Padahal semasa kecil, Sugiharto sempat kerja serabutan menjadi kuli dan penjaga parkir.
Dia pun kemudian mengambil contoh dari sosok Ketua Pembina Yayasan Alih Teknologi – H. Rusli Bintang. “Dulunya dia buruh kasar. Tanpa sekolah tapi mampu mendirikan empat perguruan tinggi di berbagai provinsi. Itu semua karena perilaku yang rajin dan pantang menyerah,” ujar Sugiharto.
Saat ini H. Rusli Bintang memang telah mendirikan empat universitas yaitu Universitas Abulyatama di Banda Aceh, Universitas Malahayati di Bandar Lampung, Universitas Batam di Batam dan yang terbaru adalah Institut Kesehatan Indonesia di Jakarta.
Selain meninjau Rumah Sakit Pertamina – Bintang Amin dan memberikan kuliah umum, Sugiharto juga mengunjungi Fakultas Kedokteran di Universitas Malahayati. Dia mengagumi fasilitas yang disediakan kampus dan berterima kasih kepada H. Rusli Bintang yang mau memperhatikan kebutuhan mahasiswa.
"Ini sungguh bagus dan luar biasa. Saya yakin mahasiswa lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati akan bagus. Fasilitasnya bagus, rumah sakitnya bagus, sudah sepatutnya dokter yang berasal dari kampus ini juga bagus," pungkas Sugiharto.
(odh/odh)