Jakarta, CNN Indonesia -- Total uang yang dikumpulkan para kader dan simpatisan Partai Amanat Nasional untuk membeli Kantor Dewan Pimpinan Pusat, terus bertambah. Selama kurang lebih empat hari, total uang yang terkumpul telah mencapai Rp 1.108.259.018.
"Jumlahnya lumayan juga. Kurang lebih Rp 1 miliar," ujar Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap. Uang itu hasil dari sumbangan dari 267 orang kader PAN.
Dana yang telah terkumpul tersebut akan dilaporkan secara transparan dan akuntabel untuk menghindari korupsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan tidak ada target bahwa dana untuk membeli kantor baru harus mencapai jumlah tertentu, sebab uang yang dikumpulkan tersebut bersifat inisiatif dari para kader dan simpatisan PAN.
Tak ada pula tenggat waktu yang diberikan dalam pengumpulan dana tersebut. "Dibukanya secara informal, ditutupnya juga informal," kata Eddy.
Mengenai jumlah anggaran yang harus disiapkan untuk memiliki Kantor DPP baru, pria yang telah berkecimpung di dunia ekonomi puluhan tahun ini mengatakan PAN akan tetap menggunakan ilmu ekonomi dasar, yakni dengan modal tertentu dapat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
"Kalau bisa dengan modal yang kecil, dapat gedung yang bagus," ujar Eddy sambil tertawa.
Melihat kondisi saat ini, ia memperkirakan Kantor DPP PAN akan berada di kawasan selatan Jakarta seperti juga kantor yang sebelumnya mereka kontrak. Kantor tersebut nantinya akan digunakan hingga PAN benar-benar memiliki kantor permanen atas nama DPP PAN.
PAN selama ini belum punya kantor Dewan Pimpinan Pusat yang permanen. Gedung yang selama ini mereka gunakan di Jalan TB Simatupang sebagai markas, kini akan dipakai oleh pemiliknya untuk kepentingan bisnis. Pemilik gedung tersebut adalah anak Hatta Rajasa, mantan Ketua Umum PAN. Gedung tersebut dikembalikan seiring dengan bergantinya Ketua Umum PAN dari Hatta ke Zulkifli Hasan.
Sebelum Hatta menjadi Ketua Umum, PAN juga berkantor di gedung yang dipinjami oleh ketua umumnya, Soetrisno Bachir, di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan. Dua kali pindah kantor seiring pergantian ketua umum membuat partai berlambang matahari putih itu mulai berpikir untuk punya gedung sendiri. Caranya ialah dengan menggalang iuran dari kader PAN sendiri.
(sur)