Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya menginstruksikan personel mereka untuk berjaga di sejumlah gedung tinggi dan jembatan penyebrangan orang (JPO) yang berada di kawasan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika. Tak hanya aparat kepolisian, anggota TNI juga dilibatkan dalam operasi ini.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo mengatakan, titik-titik operasi dilakukan pada setidaknya 15 JPO dan 13 gedung tinggi. Tempat-tempat tersebut berada dari kawasan Hotel Borobudur hingga sekitar pusat kegiatan KAA di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
"Kami tempatkan lima anggota setiap JPO. Kemudian delegasi juga akan melewati gedung-gedung tinggi. Jadi ada 13 gedung tinggi yang kami tempatkan anggota. Masing-masing gedung kami isi 10 anggota, 1 regu," ujar Hendro di Pos Polisi Lalu Lintas Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari itu Hendro juga menegaskan, kepolisian melarang segala jenis aksi unjuk rasa di seputar area KAA hingga 23 April mendatang. Sebanyak dua kompi dari Sabhara dan Brimob Polda Metro Jaya disiagakan untuk mengantisipasi kelompok-kelompok yang bersikeras berdemonstrasi.
Sementara untuk penjagaan di sekitar JCC, ada 1.500 anggota TNI dan 400 personel Polri yang berjaga di sana. Di ring satu area konferensi, penjagaan menjadi tugas Pasukan Pengamanan Presiden.
Selama kegiatan KAA, kawasan Gelora Bung Karno Senayan juga terlarang. Beberapa spanduk informasi dipajang di seputar kawasan yang biasa dikunjungi publik, baik untuk berolahraga maupun kegiatan lainnya.
Pantauan CNN Indonesia, aparat keamanan tidak hanya terlihat di JPO dan gedung tinggi saja. Tiga sampai lima personel TNI bersenjata tampak berjaga di sejumlah titik di Jakarta Pusat. (Baca juga:
Jokowi Gelar 18 Pertemuan Bilateral dari 36 Permintaan di KAA)
(sur)