Jakarta, CNN Indonesia -- Eks Wakil Presiden Try Sutrisno mengatakan dalam peralihan pemerintahan, sesuatu yang baik harus diteruskan. Tapi yang kurang harus diakui keliru. Menurut dia, sistem yang baik harus dijaga.
“Pemimpin, siapapun itu, tidak akan jadi kalau sistem morat-marit," kata Try Sutrisno dalam kuliahnya di acara Kultum Supermentor 6 yang diadakan di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat, Minggu (17/5).
Itu adalah satu dari sejumlah wejangan yang disampaikan Wakil Presiden RI ke-6 itu khusus untuk generasi penerus bangsa. Sebelumnya dia meminta generasi penerus bangsa agar mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan apa yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wejangan kedua adalah perkuat persatuan dan kesatuan. "Korbarkan persatuan dan kesatuan! Jangan dikobarkan konflik-konflik apapun," ujar
Pesan yang ketiga yakni pertahankan jati diri sebagai bangsa Indonesia. "Boleh Anda jauh-jauh belajar
aerospace, tapi kalau ditanya 'siapa kamu', (maka jawab) 'saya tetap Indonesia'," kata dia.
Try menekankan akan pentingnya akan ketahanan negara dalam era globalisasi seperti yang terjadi saat ini. Oleh sebab itu, ia meminta agar ketahanan nasional ditingkatkan.
"Karena di internasional, dengan era globalisasi makin banyak timbul masalah-masalah untuk kita dapat eksis dan bergaul sesama bangsa. Maka, kita menjaga dan mengembangkan jati diri itu kemanapun kita, misalnya belajar dan mencari ilmu, tapi pulang harus tetap ke Indonesia," ujar dia.
Meski demikian, kata dia, jangan sampai pulang ke Indonesia dengan memplagiat apa yang sudah dilakukan negara tempat belajar kepada masyarakatnya. "Tidak! Itu cuma membanding-bandingkan saja. Contoh, Amerika, kita contoh saja bagaimana Amerika menjaga bangsa dan masyarakatnya. Tapi, kita punya metode dan cara sendiri," kata Try.
Pesan terakhir adalah generasi penerus harus tetap turut serta memelihara ketertiban dunia. "Lewat forum perdamaian dari zaman Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), pendidikan di Sentul untuk membangun pasukan yang biasa kita kirim ke luar negeri," ujar Try.
Ia pun berharap agar dengan adanya institusi seperti itu, maka Indonesia semakin menjaga komitmennya dalam berperan serta menciptakan perdamaian dunia.
(ded/ded)