Jakarta, CNN Indonesia -- Istri Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah menyerahkan burung kakatua peliharaannya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Gedung Manggala Wanabakti, Senin (18/5). Penyerahan burung kakatua jambul kuning ini diterima langsung oleh Menteri KLHK, Siti Nurbaya.
Hati Sinta tergerak menyerahkan burung kesayangannya itu karena pemberitaan di media yang sedang marak tentang satwa yang dilindungi itu. "Saya ingin juga memelihara itu sebagai kenang-kenangan kepada bapak. Tapi beberapa waktu lalu ketika melihat di televisi banyak sekali terjadi penyelundupan burung yang sangat begitu kejam caranya. Saya sangat kaget sekali kenapa seperti itu," kata Sinta. (Baca juga:
Pemerintah Sudah Terima 40 Kakatua Jambul Kuning)Ia berharap tindakannya menyerahkan satwa dilindungu tersebut bisa ditiru oleh masyarakat lainnya. "Saya serahkan burung yang selama ini ada di rumah saya. Mudah-mudahan bisa ditiru semuanya yang sudah kadung memelihara supaya dikembalikan ke habitatnya," ujar Sinta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan perkara mudah buat Sinta menyerahkan burung kesayangannya itu kepada pihak KLHK. Bisa dibilang burung kakak tua jambul kuning merupakan kenangan terhadap sang mendiang suami.
Meski sebenarnya burung itu sudah wafat tak lama setelah Abdurrahman Wahid wafat. "Semasa bapak masih ada dia bisa menyanyikan lagu Indonesia Tanah Airku. Tapi setelah bapak wafat burung itu menyusul mati," kata Sinta bercerita.
(Baca juga: Kakatua Putih, Dijual Rp 20 Juta tapi Makin Terancam)
Untuk membangkitkan kembali kenangan tentang sang suami, Sinta memelihara burung kakak tua jambul kuning lainnya. "Kami ingin sebagai kenangan kepada bapak jadi kami merawat lagi. Tapi ini belum bisa bernyanyi seperti itu," ucap Sinta.
Burung kakak tua jambul kuning itu ia dapatkan dari pemberian seseorang sejak 7 bulan lalu. Pasalnya burung itu didapatkan dari Irian Jaya.
"Kami sangat berterima kasih karena ibu telah melepaskan kenangan terindah dan diserahkan kepada negara. Inilah contoh, baik nasional maupun internasional karena ini sudah menjadi kosern internasional," kata Siti sambil menerima burung peliharaan dari Sinta.
Dengan diserahkannya burung peliharaannya pada pemerintah, Sinta memiliki satu permintaan khusus. "Tolong diajarkan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Untuk menunjukkan dia nasionalis, bahwa Indonesia adalah tanah airnya," kata Sinta.
Selain Sinta Nuriah Wahid, hari ini juga ada sepasang suami istri bernama Sri dan Arya warga Jakarta yang menyerahkan burung kakak tua jambul kuning dan burung nuri. Bahkan Sri sampai menangis melepas burungnya yang sudah 31 tahun bersamanya.
"Saya sedih sekali," kata Sri. Sejak 1984 Sri dan Arya memelihara burung itu. Bahkan mereka memeliharanya tak lama setelah burung itu menetas.
Sri dan Arya mendapatkannya di Irian Jaya. "Di sana hampir semua orang punya," ujar Sri. Ibu paruh baya itu juga mengaku kepemilikan burungnya sudah sesuai ijin dan sudah didaftarkan. "Ada ijinnya. Sudah didaftarkan. Waktu ada flu burung juga divaksinasi selalu mengikuti peraturannya," kata Sri menambahkan.
Jumlah kakak tua yang sudah diterima KLHK sampai saat ini sudah mencapai 72 ekor. "Dari tanggal 9 mei sudah masuk 72 ekor. Prosedurnya setelah masuk, diperiksa oleh dokter hewan, dikarantina setelah itu masuk ke rehabilitasi," kata Sinta.
Hari ini, sebanyak 11 burung akan dibawa ke lokasi rehabilitasi di Taman Safari Indonesia. Selain Taman Safari, lokasi rehabilitasi lainnya berada di Tegal Alur dan Taman Mini Indonesia Indah.
(sip/sip)