Video Mesum Anak Diduga Libatkan Sindikat

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 14:52 WIB
"Kami khawatir ini merupakan suatu sindikat besar yang sengaja menjadikan anak sebagai konsumsi objek pornografi," kata Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda.
Sejumlah anak ikut aksi damai
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia memastikan pihak kepolisian siap mengusut pelaku yang diduga sindikat di balik peredaran video mesum anak yang menyebar di internet. Video tersebut diklaim telah meresahkan publik dan membuat KPAI kebanjiran laporan pengaduan masyarakat.

Menurut Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda, permintaan asistensi mendapat sambutan positif dari pihak Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Pihak kepolisian bakal mencari tahu siapa pelaku yang mengambil video dan siapa pelaku yang menyebarkannya.

Berdasarkan hasil komunikasi dengan pihak kepolisian, Erlinda menduga ada upaya "pengkondisian" yang dilakukan oleh orang dewasa yang mengatur agar anak di bawah umur melakukan adegan mesum. (Baca: KPAI Desak Polisi Usut Penyebaran Video Anak)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami khawatir ini merupakan suatu sindikat besar yang sengaja menjadikan anak sebagai konsumsi objek pornografi," kata Erlinda.

Dugaan Erlinda bukan tanpa alasan. Berdasarkan catatan yang dimiliki KPAI, kasus video yang menjadikan anak di bawah umur sebagai subjek pornografi bukanlah kali yang pertama. Mereka berbuat mesum di depan kamera bukan atas keinginan sendiri, melainkan ada orang lain yang mengondisikannya.

Anak-anak di bawah umur rentan menjadi korban objek pornografi lantaran mereka mudah diiming-imingi. Erlinda mengatakan modus yang dilakukan pelaku adalah dengan cara menjanjikan imbalan atau hadiah kepada anak-anak.

"Bukan tidak mungkin juga mereka bisa dengan mudah dipaksa melakukan adegan seks lewat ancaman dan intimidasi," kata Erlinda.

Sindikat pornografi anak, kata Erlinda, biasanya berkaitan erat dengan jaringan human trafficking dan narkoba. Kasus yang sama terjadi pada korban anak di bawah umur asal Bogor yang jadi korban perdagangan anak untuk eksploitasi seksual.

"Dia ditipu lewat iming-iming pekerjaan, diasupi narkoba, dan dipaksa jadi pekerja seks komersial," kata Erlinda.

Erlinda menambahkan, bisnis pornografi anak sangat menggiurkan, bukan hanya di Indonesia tapi juga dunia. Tahun lalu saja, kata dia, omzet bisnis mesum itu menghasilkan laba bersih sekitar Rp 5,1 triliun.

"Meski keterlibatan sindikat besar ini masih bersifat dugaan, kami berharap pihak kepolisian bisa mengusutnya dengan tuntas," kata Erlinda.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER