Jokowi Belum Realisasikan Komitmen Reformasi Birokrasi

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 05 Jun 2015 12:23 WIB
Harapan reformasi birokrasi yang disebut menjadi keinginan bangsa dinilai sulit dilaksanakan karena Presiden belum melekatkan misi tersebut kepada para menteri.
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba dari kunjungan kenegaraan ke Jepang dan Tiongkok di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (29/3). Presiden mengatakan kunjungan kerja ke Jepang dan Tiongkok membawa sejumlah hasil nyata berupa kerjasama dalam bidang ekonomi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Eko Prasojo, mengungkapkan reformasi birokrasi tak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Apalagi, Presiden Indonesia Joko Widodo belum terlihat berkomitmen untuk mereformasi birokrasi.

"Presiden harusnya memimpin sendiri reformasi birokrasi dan dipatrikan ke menteri-menteri di pemerintahannya," kata Eko saat ditemui di Jakarta, Jumat (5/6).

"Namun untuk pemerintahan sekarang, saya belum melihat ada komitmen untuk melakukan reformasi birokrasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko menambahkan, perubahan memang tidak mudah dan sulit dilakukan. Dia mengungkapkan ada tiga poin yang harus dilakukan agar reformasi birokrasi bisa dilakukan.

Poin pertama adalah komitmen politik yang bukan hanya diucapkan. "Political commitmen bukan hanya diucapkan tapi harus dipraktekkan," kata Eko.

"Komitmen politik itu artinya jangan meminta apapun pada bawahan jika tak bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Poin kedua adalah soal kejelasan agenda. Menurut Eko banyak agenda yang saat ini sudah dijadwalkan tapi waktunya terbatas, bahkan tidak ada. Maka dari itu, dia mendesak agar agenda perubahan harus dijadwal dengan jelas.

Sedangkan, poin terakhir adalah soal keberadaan orang bersifat reformis di tiap-tiap lembaga. Eko beranggapan sekitar 20 orang di satu lembaga bersifat reformis bisa mempermuda reformasi birokrasi.

"Harus ada itu orang yang memiliki jiwa reformis di setiap lembaga," ujarnya. (meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER